Jakarta, CNN Indonesia -- Uber menghentikan program mobil swakemudi mereka untuk sementara waktu. Keputusan itu diambil menyusul kecelakaan yang menimpa mobil swakemudi atau tanpa sopir UBer di Arizona, Amerika Serikat.
Kecelakaan itu terjadi saat uji coba program jangka panjang mobil nirawak. Insiden bermula ketika personel di salah satu mobil gagal memberikan jalan di mobil Uber di belakangnya saat berbelok di tikungan.
"Kendaraan bertabrakan, menyebabkan kendaraan otonom berguling di salah satu sisinya," ujar Josie Montenegro, juru bicara polisi setempat seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (25/3).
Josie menyebut kejadian itu tak sampai memakan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum terjadi kecelakaan, dua kru pengemudi yang mengawasi proses kemudi otomatis mobil berada di dua kursi penumpang bagian depan. Sementara jok belakang mobil kosong, seperti halnya prosedur standar operasional mobil swakemudi.
Sampai saat ini belum diketahui penyebab terjadinya kecelakaan lebih jauh, sehingga belum bisa ditentukan faktor mana yang salah dari operasional mobil swakemudi ini.
"Kami terus mencari penyebab insiden ini," tulis juru bicara Uber dalam pernyataan resminya.
Akibat kecelakaan ini, Uber menghentikan semua uji coba lapangan mobil swakemudi mereka tak hanya di Arizona, namun juga di San Francisco dan Pittsburgh. Keputusan itu berlaku selama investigasi kecelakaan di Arizona berlangsung.
Ini bukan pertama kalinya mobil swakemudi celaka di jalan raya. Mobil otonom Tesla dan Google sebelumnya pernah mengalami nasib serupa.
Kecelakaan pada mobil Tesla Model S di Florida pada 2016 bahkan merenggut nyawa kru mobil swakemudi itu. Lalu yang terbaru, mobil swakemudi Google menabrak sebuah bus setelah menghindari halangan di depannya.
(rsa)