Jakarta, CNN Indonesia -- Sampai 2016 kemarin penjualan kendaraan bermotor di Indonesia masih dikuasai oleh Toyota Astra Motor (TAM). Hal itu merujuk atas data terkait penjualan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang dikeluarkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Berbagai segmen keluaran Toyota tentu terlihat di sudut-sudut jalan, dari mulai kendaraan kelas bawah hingga menengah ke atas. Tentunya, tidak semua mobil dengan brand Toyota memiliki standar Euro 4, seperti standar yang diinginkan oleh pemerintah.
Dengan regulasi yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terkait perubahan Euro 2 menuju Euro 4, TAM sendiri tengah mempelajari, apakah akan menyediakan fasilitas kepada seluruh konsumennya yang ingin melakukan
upgrade mesin menjadi Euro 4.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat, keluaran dari pabrikan asal Jepang itu masih banyak berstandar Euro 2 dan aktif menjadi kendaraan keseharian.
"Masih studi, Kami belum tau pemerintah itu akan menyertakan berlaku mundur atau gimana, masih study," kata Executive General Manager TAM, Fransiscus Soerjopranoto di Jakarta.
Jika-pun menyediakan fasilitas upgrade, ia belum dapat memastikan, akankah konsumen dibebaskan dalam soal biaya oleh Toyota. "(Biaya) masih study, kami kan belom tau kan peratuannya nanti bagaimana, detail seperti apa dan gimana ya," ujarnya.
Ia berujar, untuk mencapai Euro 4 tentu ada beberapa bagian yang wajib dirubah, mulai dari mesin hingga masalah kelistrikan. Bagi dia, jika memang sudah resmi diterapkan, hal tersebut baru bisa diketahui, baik hanya sekedar upgrade maupun produksi masal.
Secara keseluruhan, ia memastikan, pihaknya masih mendalami regulasi tersebut. "Nanti detail kami akan informasikan. Kalau udah diterapi mobil bisa upgrade, dan produksi baru bisa kami lakukan," kata Soerjo.
(tyo)