Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring dengan kemajuan dan perkembangan internet di dunia, ternyata berdampak juga kepada cara masyarakat terhadap pembelian kendaraan roda empat. Hal itu merujuk dari riset yang dilakukan oleh Google dan TNS, bahwa internet menjadi tahapan awal calon pembeli sebelum ke tahap berikutnya.
Industry Head Google Amalia Fahmi mengatakan dalam pembelian mobil di Indonesia bukanlah hal mudah. Setidaknya, sebesar 72 persen masyarakat membutuhkan waktu sedikitnya dua bulan sebelum memilih merek yang tepat.
Pada waktu tersebut, biasanya calon konsumen lebih memilih menggali berbagai informasi melalui smartphone atau ponsel, ketimbang menggunakan perangkat komputer. Sebanyak 67 persen memilih penelusuran Google untuk mencari informasi terkait kendaraan yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"1,7 persen menggunakan PC dan 73 persen melalui perangkat seluler," kata Amalia di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (11/4).
Menurutnya, dari hasil riset yang dilakukan terhadap 508 penduduk di tanah air, dari beberapa kota di Indonesia, terdapat beberapa temuan. Seperti diantaranya, 98 persen pembeli mobil di Indonesia bertanya mengenai mobil terbaik.
Lalu, tidak sedikit masyarakat atau calon pembeli yang ingin melihat mobil dalam keadaan bergerak atau format video. Ada sekitar 83 persen, pembeli ingin melihat video terkait mobil.
"Video itu dapat mengubah cara pandang mereka tentang mobil atau produsen secara positif," kata dia.
Sedangkan, kata dia, tidak hanya mencari seluk beluk mengenai kendaraan, calon pembeli juga mencari berbagai penawaran terbaik. 93 persen pembeli mobil di Indonesia selalu mencari penawaran terbaik, sedangkan 95 persen rajin mencari promo.
"Mereka dihadapkan dengan berbagai macan informasi, namun informasi paling persuasif adalah promo dari produsen mobil," ujarnya.
Selain itu ternyata pencarian melalui internet, juga berpengaruh kepada pembeli untuk menentukan diler atau tempat pembelian, yaitu sebesar 52 persen. Termasuk, dengan adanya internet calon pembeli lebih berkualitas.
"Bahkan, 72 persen pelanggan membeli di diler setelah mencari informasi tentang mobil di internet. Sekarang juga jumlah orang ke diler lebih berkualitas, mengerucut untuk membeli," ujarnya.
Sementara, Industry Analyst Google Abraham Hutagalung berujar bahwa penelitian menunjukan, baik perangkat seluler dan internet sangat dekat dengan posisi masyarakat dalam membeli kendaraan. Bagi dia, tren tersebut akan terus meningkat.
Walau belum mencapai 50 persen, 48 persen di antaranya mengaku tidak keberatan untuk membeli mobil secara online.
"Konsumen ingin pengalaman yang mudah dan seserhana, saat membeli mobil. Seperti memberi barang lainnya," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Head of Media Relation Toyota Astra Motor (TAM), Dimas Ibrahim Aska tidak menampik jika keterkaitan antar keduanya memang berpengaruh dalam seseorang untuk membeli kendaraan.
Hal itu tidak terlepas juga dari peran pemberitaan media akan suatu produk otomotif. "Tentunya peran dari media digital juga berfungsi," kata dia.
(pit)