Gandeng Jepang, Pemerintah Dorong Penetrasi TV Digital

CNN Indonesia
Selasa, 02 Mei 2017 17:26 WIB
Teknologi 1seg yangmerupakan hasil kolaobrasi pemerintah Indonesia dan Jepang didorong untuk memperluas penetrasi televisi digital ke daerah pelosok.
Ilustrasi (Foto: Pixabay/ wilkernet)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika berniat memperluas penetrasi televisi ke daerah pelosok Indonesia. Proyek tersebut dilakukan dengan menggandeng Kominfo Jepang.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI), Ahmad M. Ramli, mengungkapkan rencana itu sebagai kelanjutan kerja sama dengan Jepang sejak 2015 lalu terkait penyebaran penyiaran.

"Kerja sama ini lebih ke infrastruktur daerah yang tidak terjangkau siaran televisi," ucap Ramli usai menandatangani nota kerja sama di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (2/5).

Pemerintah berambisi memperluas penetrasi penyiaran digital ke daerah terluar, terdepan, dan tertinggal, yang notabene belum memperoleh pasokan listrik memadai. Kemkominfo menggaet Jepang untuk mengadopsi teknologi penyiaran yang sudah mereka pakai di negaranya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknologi tersebut adalah 1seg, layanan penyiaran digital terestrial mobile, yang populer digunakan di Jepang. Selain Negeri Sakura, teknologi ini sudah jamak dipakai di Peru, Uruguay, Filipina, dan Brazil.

Secara umum, teknologi ini bisa menyampaikan siaran televisi digital ke perangkat bergerak yaitu ponsel cerdas atau konsol portabel seperti PSP dan Nintendo 3DS.

Ramli menuturkan proyek antarpemerintah (G2G) yang berjalan masih di tahap uji kelayakan. Beberapa daerah seperti di Biak, Papua Barat, jadi salah satu lokasi uji coba sistem penyiaran baru ini. 

"Sekarang kita lakukan di Biak dan beberapa tempat yang jauh dari pusat. Nanti dilakukan evaluasi daerah mana yang kita bangun," imbuh Ramli.

Teknologi 1seg tidak hanya berguna untuk penyiaran, namun kata Ramli juga dipersiapkan untuk mengawasi terjadinya bencana di daerah terpencil.

Menyangkut investasi, Ramli tidak bisa menyebutkan jumlah yang kedua belah pihak gelontorkan.

"Belom bisa hitung karena sekarang masih uji coba," pungkasnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER