Jakarta, CNN Indonesia --
Pewarta dari
Novaya Gazeta melaporkan bahwa pada sejak November 2015 hingga Mei 2016, sudah ada 130 anak di Rusia yang melakukan bunuh diri akibat permainan ini. Sebagian besar anak yang terbunuh itu masuk dalam komunitas bunuh diri di VKontakte. VKontakte adalah media sosial yang populer di Rusia.
Lantas, bagaimana Budeykin meyakinkan anggota kelompok untuk melakukan aksi bunuh diri mereka? Penerbit
Lenta.ru lantas menjelaskan bagaimana admin membujuk para remaja untuk melakukan aksi bunuh diri mereka.
Budeykin membuat grup bunuh diri dan menarik anggotanya ini menggunakan konten
psychedelic. Konten ini mampu mengubah kognisi dan persepsi anggotanya atas bunuh diri. Bukan hanya menyebar konten, tapi peserta komunitas ini juga harus melakukan sejumlah pekerjaan. Tugas ini seringkali berupa kontes yang hasilnya akan dinilai oleh admin.
Misal, menulis esai mengenai bunuh diri, menoreh pergelangan tangan mereka, menggambar hal terkait bunuh diri, dan lainnya. Hingga akhirnya, permainan ini mendorong peserta untuk benar-benar melakukan aksi bunuh diri tersebut. Jika peserta menolak tugas tersebut, mereka diancam akan dikucilkan dari kelompok ini.
Budeykin juga meminta mereka membuat aksi
flashmob. Aksi ini mendorong peserta grup untuk melakukan bunuh diri dan meninggalkan pesan bunuh diri secara
online.
Flashmob adalah aksi yang dilakukan sekelompok orang dengan muncul tiba-tiba secara bersamaan di tempat umum. Mereka biasanya lantas membuat aksi yang tak biasa untuk beberapa saat, misalnya berdansa bersama, bermain musik, atau performa seni. Setelah aksi selesai, sekelompok orang ini pun lantas menghilang lagi dikerumunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencipta game mematikan Blue Whale tertangkap di Rusia. Pihak keamanan setempat telah menahan Filipp Budeykin.
Filipp juga sudah dimasukkan ke rumah sakit psikiatrik di St Petersburg. Sebab, pelaku diduga menderita bipolar disorder. Budeykin dilaporkan Bloomberg memiliki masa kecil yang tidak bahagia. Masa kecilnya dipenuhi dengan kegagalan dan kekerasan.
Sebelumnya, Filipp Budeykin (21) sudah pernah ditangkap pada November 2016. Namun, Budeykin dilepaskan pada Januari 2017. Pihak berwenang juga sempat menggeledah rumah admin "death group" lainnya.