Kaum Hawa Penjaja Mobil dan Dilema Usil Para Pria

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Minggu, 07 Mei 2017 05:44 WIB
Ajang pameran otomotif menjadkan kaum hawa bagian penting, termasuk di IIMS 2017 yang akan berakhir hari ini. Tak sedikit pria usil, ini cerita mereka.
Para user, sebutan bagi perempuan yang 'menemani' produk yang dipamerkan biasa mendapat bayaran Rp700 ribu hingga 1,2 juta per hari di ajang IIMS 2017, Jakarta. ( ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum)
Jakarta, CNN Indonesia -- Cantik semampai, mereka tak dapat dipisahkan dalam tiap ajang pameran otomotif. Wanita muda, berwajah menarik, tubuh tinggi dengan balutan pakaian minim seakan melengkapi gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017.

Masing-masing peserta pameran, Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) pastinya memiliki tiga, lima bahkan lebih perempuan dengan kriteria tertentu, atau biasa dikenal dengan Sales Promotion Girl (SPG).

Senyum tak boleh lupa dan berdiri tak kurang dari 8 jam di samping produk otomotif, baik motor maupun mobil. Mereka ibarat pemanis, mau tidak mau suka tidak suka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya Dea Lawrencya (24), di IIMS kali ini ia menjadi SPG salah satu produsen kendaraan niaga Tata Motors. Dea biasa berdiri berdampingan dengan truk-truk keluaran Tata selama berlangsungnya pameran.

Kaum Hawa Penjaja Mobil dan Dilema Usil Para PriaPerempuan selalu jadi daya tarik tersendiri untuk pengunjung pameran otomotif. (CNN Indonesia/Safir Makki

Bagi Dea, sebetulnya untuk IIMS mayoritas tidaklah memakai SPG karena posisinya hanya berdiri menemani produk yang sudah memakai jasanya. Dea biasa menyebutnya usher.

"Beda mas, kalau saya ini usher. Soalnya saya kan tidak jualan, hanya berdiri nemenin produk," kata Dea kepada CNNIndonesia.com, Jum'at (5/5).

Menurut Dea, untuk menjadi seorang usher pameran otomotif sebetulnya tidaklah sulit. Seorang usher tidak diharuskan paham akan kendaraan, lagi pula sebelum pameran calon usher biasa mendapat pelatihan sebelum pameran berlangsung.

"Susah-susah gampang. Tapi kan ada training dulu," ucapnya.

Lain lagi dengan Andrie Susila (22), usher KIA. Ia menjelaskan saat ini untuk menjadi usher dibagi ke dalam beberapa kelas. Kelas A biasanya memiliki tinggi 170 cm ke atas dan di bawahnya atau minimum 165cm dalam kategori B.

"Ya usher itu sekarang tidak cuma cantik, tinggi udah dihitung," kata dia.

Andrie sendiri mengaku menggeluti acara sebagai usher sejak masih duduk di bangku kuliah disalah satu perguruan tinggi di Jakarta. Sembari mencari pekerjaan selepas menjadi sarjana, ia mengisi waktu luang sebagai usher.

"Aku kan baru lulus kuliah, sekalian cari kerja aja cari uang," ujarnya.

Cukuplah penting berapa duit mereka hasilkan selama berdiri menemani produk. Dalam satu kali shift yang terdiri dari lima sampai enam jam per hari dibayar Rp700 ribu hinga Rp1 juta.

"Kalau kelas A bisa sampai Rp1,2 juta mas," ungkap Dea.

Usil Pengunjung

Bisa jadi pakaian minim jadi daya tarik tersendiri untuk memikat, setidaknya membuat pengunjung mendekat. Dari sekedar menggoda hingga ingin berkontak langsung dengan para usher selepas berkenalan.

Dea tidak memungkiri, banyak para pengunjung yang ingin berkenalan, pria khususnya, bahkan mengajaknya bertukar kontak untuk berhubungan lebih jauh. Namun, ia mengaku lebih memilih bekerja sesuai dengan pekerjaannya.

Kaum Hawa Penjaja Mobil dan Dilema Usil Para PriaModel disamping mobil yang dipamerkan di pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 28 April 2017. (CNN Indonesia/Safir Makki)
"Banyak mas (yang genit). Tapi tidak usah ditanggapin yang begitu," kata Dea.

Bahkan, Dea bercerita, pada event kali ini ada salah satu pengunjung laki-laki berusia sekitar hampir 40 tahun yang kerap berkeliaran, hanya untuk mendekati para usher dengan maksud lain.

"Itu dia (laki-laki) mondar-mandir, hampir setiap hari muncul. Untuk kami sesama teman usher saling ngingetin aja," katanya.

Sementara, usher di booth Toyota, Disha Tahria (23) mengaku wajar jika ada pengunjung yang genit terhadap para usher. Namun, hal itu bila aksi yang dilancarkan masih dalam tahap kewajaran.

Selama berkecimpung sebagai usher pada ajang otomotif, Disha mengatakan masih memperoleh pengunjung dengan sikap masih pada semestinya. Belum ada kontak fisik, bahkan pelecehan yang Disha terima.

"Yah selama ini sih masih yang wajar-wajar aja mas. Kalau masih wajar saya sih biasa aja," kata Disha. (pit)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER