Ransomware WannaCry Bisa Serang Windows Versi Anyar

CNN Indonesia
Senin, 15 Mei 2017 09:42 WIB
OS Windows 7, 8, Vista, bahkan versi 10, server 2008, 2016, dan 2016 semuanya bisa di infeksi ransomware WannaCry kalau memang belum di update.
Ilustrasi (Foto: AFP PHOTO / DAMIEN MEYER)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gelombang serangan siber ransomware WannaCry diketahui mengincar komputer dengan sistem operasi Windows 8 atau di bawahnya.

Namun begitu, pakar TI Alfons Tanujaya mengatakan tidak menutup kemungkinan bagi ransomware WannaCry menyerang pengguna Windows versi anyar.

Menurutnya, hal itu bisa saja terjadi lantaran sistem operasi yang digunakan belum di patch atau di update dengan versi terbaru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat mungkin OS Windows 7, 8, Vista, bahkan versi 10, server 2008, 2016, dan 2016 semuanya bisa di infeksi kalau memang belum di update," ungkap Alfons dalam pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Hanya saja, memang diakuinya sejauh ini temuan serangan ransomware WannaCry masih terbatas pada pengguna komputer sistem operasi Windows lawas.

Ada beberapa hal yang menjadikan Windows lawas sebagai sasaran empuk penyerangan siber. Salah satunya adalah adanya celah keamanan pada sistem operasi lawas yang sudah tidak bisa ditambal.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan dari hasil pantauan tim Kominfo beserta ahli TI lainnya menemukan serangan ini mayoritas menyerang komputer atau server Windows lawas.

"Sejauh ini dari hasil monitor serangan di seluruh dunia, kebanyakan pengguna OS Windows versi lama yang dirilis tahun 2008 ke bawah yang terdampak," ungkap Rudiantara disela konferensi media di Jakarta, kemarin (15/5).

Terlebih, serangan ransomware WannaCry bisa menyebar ke komputer lain yang berada dalam satu jaringan hanya dalam hitungan detik hingga menit.

Senada dengan yang disampaikan Rudiantara, Alfons juga mengatakan celah keamanan pada Windows lawas menjadi sasaran empuk bagi aksi kejahatan siber. Maka tidak mengherankan jika celah tersebut yang dimanfaatkan oleh penyusup.

"Sistem operasi lawas mudah diserang karena ada celah keamanan yang tidak bisa ditambal, makanya jadi sasaran empuk kejahatan siber," imbuhnya.

Seperti diketahui, kasus ransomware WannaCry meroket hanya dalam waktu 24 jam lantaran berhasil menyasar lebih dari 200 ribu IP (internet protocol) di seluruh dunia. Pelaku akan menginfeksi komputer dengan mengunci data yang tersimpan di dalamnya dan meminta uang tebsan agar dokumen yang tersandera bisa diakses kembali.

Ransomware yang bisa menyebar dalam suatu sistem jaringan komputer membuat pengguna yang lain yang tidak mengakses data pancingan tersebut bisa berpotensi turut menjadi korban.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER