Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam sepuluh tahun ke depan, robot dan sistem otomatis diprediksi akan menggantikan 6-7,5 juta pekerja ritel. Hal ini terungkap dalam studi yang dilakukan oleh layanan finansial Cornerstone Capital Group.
"Angka ini mengancam setidaknya 38% dari pekerja bidang ritel yang ada saat ini yaitu sebanyak 16 juta orang," demikian seperti dilaporkan
CNN.
"Akibat automasi ini, porsi pekerjaan yang hilang di sektor ritel bisa lebih besar dari manufaktur," seperti tertulis dalam laporan tersebut.
Proses automasi yang terjadi di sektor ritel ini akan lebih banyak memengaruhi proses pembayaran otomatis sebagai pengganti kasir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasir dipertimbangkan sebagai pekerjaan yang paling mudah digantikan oleh sebuah sistem otomatis," tulis laporan tersebut.
Penggantian ini tentu akan menjadi pukulan keras bagi pekerja perempuan. Sebab, sebanyak 73 persen pekerja kasir adalah perempuan.
Pekerjaan lain yang terancam adalah bagian pemasaran. Sebab, pembeli makin sering menggunakan ponsel cerdas dan komputer layar sentuh untuk menemukan apa yang mereka butuhkan. Demikian disampaikan John Wilson, kepala peneliti Cornerstone.
Menurutnya, pekerja pemasaran masih akan hadir di toko ritel. Hanya saja, jumlahnya tak akan sebanyak sebelumnya. Semakin tingginya gaji pekerja juga jadi alasan peritel untuk menggantikan pekerja mereka dengan sistem otomatis.
Selain itu, tingginya kompetisi dari sektor e-commerce juga jadi faktor pendukung. Sehingga, peritel perlu menemukan cara seefisien mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan.