Qualcomm Hadirkan Prosesor untuk Laptop Windows 10

CNN Indonesia
Jumat, 02 Jun 2017 15:25 WIB
Qualcomm berencana masuk ke pasar laptop khususnya berbasis Windows 10 yang selama ini dikuasai oleh Intel.
Salah satu laptop Windows 10 (CNN Indonesia/Marry Marsela)
Jakarta, CNN Indonesia -- Qualcomm berencana masuk ke pasar laptop yang selama ini dikuasai oleh Intel. Produsen ini akan bekerjasama dengan Asus, HP, dan Lenovo untuk meluncurkan perangkat Windows 10 berbasis arsitektur ARM.

Awal tahun ini, Microsoft mengumumkan bahwa semua aplikasi desktop Windows 10 kini bisa dijalakan di 16 juta perangkat berbasis ARM. Prosesor Qualcomm pertama yang bisa menjalankan Windows 10 adalah Snapdragon 835.

HP, Asus, dan Lenovo, akan membuat sistem yang kompak dengan Qualcomm Snapdragon 835 system-on-chip (SoC). Dalam SoC ini akan dibenamkan CPU Kryo 280 CPU, GPU Adreno 540, dan modem data mobile X16 LTE.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perangkat berbasis Windows 10 berbasis ARM ini dijanjikan akan menawarkan perangkat yang sangat tipis, ringan, dan tanpa kipas. Meski demikian, ia bisa menjalankan versi penuh berbagai aplikasi desktop Windows. Tapi, ia tetap hemat energi, sehingga batrainya bisa bertahan lebih lama.

Qualcomm menjanjikan baterai perangkatnya bisa bertahan 50 persen lebih lama dari prosesor berbasis Intel. Rata-rata mampu bertahan hingga 20 jam. Selain itu, perangkat berbasis ARM ini juga menawarkan pengalaman Connected Standby yang lebih lengkap.

Ini berarti perangkat bisa langsung menyala (instant-on), sinkronisasi data yang selalu terkoneksi, dan bisa digunakan untuk mengaktifkan fitur Cortana active listening selama perangkat menyala.

Windows 10 berbasis ARM ini juga diuntungkan dengan adanya modem LTE gigabit Snapdragon X16 yang sudah terintegrasi. Sehingga, pengguna pun tak perlu direpotkan ketika membutuhkan koneksi internet.

Hal ini mungkin bisa menjadi salah satu keunggulan perangkat Windows 10 ARM. Sebab, PC yang memiliki koneksi 4G tidaklah umum. Selain itu, menambahkan komponen modem ini pada perangkat berarti menambah US$50 hingga US$100 (sekitar Rp650 ribu-Rp1,3 juta) pada harga perangkat.

"Ketika Anda menempatkan ini semua, Anda mendapatkan PC generasi selanjutnya," jelas Don McGuire, Vice President of Global Product Marketing Qualcomm, seperti dikutip Digital Trends.

Lewat pernyataan ini, Qualcomm memang tengah menantang seniornya, Intel. Qualcomm berpikir perusahaannya bisa menyediakan sistem yang lebih baik, portabel, dan lebih terjangkau yang akan menandingi prosesor mahal dari Intel. Namun, perlu diingat bahwa biasanya prosesor berbasis ARM punya performa yang tak lebih baik.

Meski demikian, Qualcomm dan Microsoft masih belum mengungkap kapan perangkat Windows 10 ARM itu akan tersedia di pasar. CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf menyebutkan bahwa perangkat ini tak akan meluncur hingga kuartal empat tahun ini, demikian ditulis The Verge.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER