Jakarta, CNN Indonesia -- Perjalanan ke Mars mungkin akan lebih berbahaya dari sebelumnya. Sebab, penelitian terbaru menyebutkan bahwa ada peningkatan resiko kanker yang dua kali lebih tinggi bagi astronaut yang melakukan perjalanan ke planet merah tersebut. Resiko kanker yang tinggi ini disebabkan karena adanya radiasi kosmik.
Mereka menemukan bahwa model resiko yang sebelumnya dijadikan pedoman belumlah lengkap. Model lawas itu selama ini dijadikan pedoman oleh NASA dan grup lainnya. Model lama tersebut menyatakan bahwa sel stem kanker yang teradiasi hanya berdasarkan kerusakan sel langsung dan mutasi.
Sementara model baru, juga turut menghitung kemungkinan kerusakan berat pada sel akan meningkatkan resiko kanker untuk sel "bystander". Ada efek turunan yang sulit dihindari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, dengan memakai baju astronot yang lebih tebal tidak akan menyelesaikan masalah ini. Tim peneliti percaya bahwa teknologi pelindung radiasi yang ada saat ini hanya akan sedikit mengurangi ancaman radiasi itu.
Hal ini tentu tak memadai mengingat astronaut akan menghabiskan ratusan hari di planet itu. Ditambah lagi perjalanan selama setahun di luar angkasa untuk mencapai Mars. Mereka membutuhkan perlindungan yang bisa menahan terpaan radiasi kosmik yang sangat tinggi dalam jangka waktu lama.
Para peneliti berharap akan ada aksi yang segera untuk mengatasi hal ini. Komunitas medis memerlukan waktu lebih lama untuk meneliti resiko kanker ini sebelum mengirim astronot dalam perjalanan panjang itu.
Tentu akan menjadi masalah kemanusiaan jika kita mengirim seseorang ke Mars tanpa pengetahuan yang memadai mengenai bahaya yang mengintai, seperti ditulis
Engadget.