Jerman Bagi-bagi Uang Demi Teknologi Pengenal Wajah

CNN Indonesia
Selasa, 20 Jun 2017 10:30 WIB
Polisi Jerman berencana mengembangkan teknologi pemindaian wajah untuk mengenali celah adanya potensi bahaya.
Ilustrasi teknologi pemindaian wajah. (Foto: AFP PHOTO / JOHN MACDOUGALL)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Jerman berencana memberlakukan satu uji coba terkait teknologi wajah. Polisi Jerman akan memberikan US$25 atau Rp3,3 juta bagi mereka yang mau meminjamkan wajahnya untuk dipindai.

Guna melakukan uji pemindaian wajah tersebut, kepolisian Jerman membutuhkan 275 relawan. Sebagai gantinya, relawan tadi akan diganjar dengan kartu hadiah Amazon bernilai US$25.

"Di masa depan, perangkat lunak pengenalan wajah berfungsi mengenali dan melaporkan seseorang yang berpotensi menimbulkan bahaya," ujar polisi federal Jerman seperti dilansir Mashable, Selasa (20/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain memindai wajah para relawan tadi, polisi Jerman juga akan meminta sejumlah foto dan data pribadi relawan. Data tersebut dijanjikan bakal dihapus setelah masa satu tahun.

Namun pengawasan lebih ketat tercermin dari transponder yang diwajibkan agar lokasi para relawan tadi bisa diketahui oleh polisi. Transponder berukuran kartu kredit ini akan menunjukkan lokasi dari relawan tadi.

Akan tetapi, bila sistem pengenalan wajah menunjukkan pemegang transpondernya bukan orang yang seharusnya, maka polisi akan menindaknya.

"Operator bisa menindak cepat seseorang secara terarah dalam perhitungan hukum," imbuh pejabat kepolisian tadi.

Dalam eksperimen ini, 275 relawan diwajibkan mengunjungi satu tujuan untuk beberapa kali dalam sehari selama enam bulan berturut-turut. Tiga peserta eksperimen terbaik dijanjikan mendapat hadiah menarik seperti AppleTalk, Fitbit Surge, dan GoPro Hero.

Selain Jerman, teknologi pengenalan wajah seyogiyanya bakal segera diadopsi oleh bandara-bandara internasional. Wajah bahkan diprediksi akan menggantikan sistem boarding pass di bandara.

Bandara-bandara di Amerika Serikat dan Australa dikabarkan telah siap mengadopsi teknologi pengenalan wajah di bandara mereka. Alasan penerapan teknologi ini tak lain demi menghemat waktu pengunjung bandara dari proses pengecekan boarding pass yang rumit dan memberikan keleluasaan bagi petugas bandara mengerjakan hal lain.

Namun satu hal yang masih jadi kendala adalah perangkat pengenal wajah saat ini tak sama akurat untuk semua orang. Alat yang ada saat ini disebut tak begitu akurat untuk mengenali wajah perempuan berkulit putih dan mereka yang berkulit hitam.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER