Pengemudi GrabCar Ungkap Keanehan Saat Akun Dibekukan

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Jumat, 30 Jun 2017 14:33 WIB
Beberapa pengemudi GrabCar yang menggelar protes mengatakan, biasanya ada notifikasi sebelum akun dibekukan. Kali ini tak ada sama sekali.
Sejumlah pengemudi GrabCar menyebut ada oknum di belakang sanksi yang mereka terima. (REUTERS/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pengemudi GrabCar menuduh ada oknum yang berada di belakang sanksi pembekuan akun yang mereka terima dari manajemen.

Seorang pengemudi berinisial R (32) yang protes mengatakan, salah satu indikasi keberadaan oknum terlihat dari status nonaktif di aplikasi mereka. Status itu menurutnya tak biasa jika dibandingkan yang kerap mereka temukan.

"Mereka yang demo itu dinonaktifkan, bukan dibekukan, dan itu mencurigakan sebenarnya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia dan pengemudi lain yang akunnya dinonaktifkan Grab menyebut status yang biasanya muncul ketika terjadi pelanggaran adalah suspend atau dibekukan. Namun kali ini status itu tak muncul di layar ponsel mereka.

Mereka tetap bisa menggunakan aplikasi Grab, tapi tak bisa mendapatkan pesanan sama sekali.

Keanehan lain yang ia rasakan adalah sama sekali tak ada notifikasi terkait kecurangan yang biasanya muncul sebelum hukuman dijatuhkan. "Ini enggak ada konfirmasi sebelumnya," kata R.

Keanehan serupa dirasakan pengemudi GrabCar lain bernama AI (48). Ia mengaku tak pernah mendapat pemberitahuan bahwa dirinya melanggara.

"Enggak ada sama sekali," kata AI melalui pesan singkat.

Dihubungi secara terpisah, pihak manajemen Grab Indonesia mengakui bahwa prosedur normal mereka adalah menyampaikan notifikasi ke mitra pengemudi apabila ada indikasi pelanggaran.

"Ada, biasanya kita pakai SMS, email, dan  push email," kata Medziko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia.

Grab menyebut notifikasi lebih sering disampaikan melalui SMS. Selain itu menurut mereka ada kemungkinan notifikasi yang mereka sampaikan tak terbaca oleh pengemudi terkait sehingga hukuman yang diberikan terkesan mendadak.

Kedua pengemudi GrabCar adalah dua dari 200 demonstran yang menuntut manajemen perusahaan memberikan upah mereka dalam program insentif Lebaran dijanjikan hingga sebesar Rp11 juta.

Pihak Grab sebelumnya telah menyatakan para pengemudi yang protes itu telah melakukan kecurangan seperti penggunaan aplikasi Fake GPS dan pemesanan fiktif.

Sebagai perlawanan, pengemudi GrabCar berencana mengadakan demonstrasi dengan skala lebih besar pada awal Juli. Mereka bahkan bersiap melakukan boikot terhadap Grab jika tuntutan mereka tak dipenuhi. (vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER