
Rudiantara Kembali Dorong Coding Masuk Kurikulum SMK
Bintoro Agung, CNN Indonesia | Jumat, 28/07/2017 15:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kembali mengusulkan agar program coding sebagai salah satu silabus di sekolah menengah kejuruan (SMK). Ia menargetkan rencana itu terealisasi di 2018.
Alasan Rudiantara mendorong ilmu coding masuk ke silabus SMK agar generasi muda tak perlu sampai ke universitas untuk berprofesi sebagai coder. Sebab menurutnya saat ini kebutuhan coder sangat tinggi, sementara tenaga yang tersedia amat terbatas.
"Saya berharap tahun depan sudah masuk, saya akan bicara dengan Profesor Muhadjir (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan)," ujar Rudiantara yang ditemui di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (27/7).
Ia sempat membandingkan situasi yang dihadapi Indonesia dengan Singapura terkait ketersediaan tenaga coder. Di Singapura, coding sudah diperkenalkan ke pelajar di level sekolah dasar (SD).
Meski Rudiantara sepakat coding perlu diperkenalkan sejak usia sedini mungkin, ia mengaku tak ingin memaksakan diri. Level SMK menurutnya sudah cukup agar coding sebagai keahlian dapat dipelajari oleh generasi muda.
"Paling tidak, ada itu dulu. Jadi kalau lulus SMK akan percaya diri masuk jurusan IT," imbuhnya.
Kendati demikian, Rudiantara memastikan pihaknya bukan yang mengurusi regulasi rencana ini, melainkan Kemendikbud yang akan mengeluarkan kebijakan coding masuk ke silabus SMK.
Keinginan Rudiantara ini sebenarnya sudah disampaikan pada 2015 silam. Saat itu, ia telah berbicara kepada Mendikbud sebelumnya yakni Anies Baswedan. Namun rencana tersebut kandas di tengah jalan lantaran Anies terdepak dari Kabinet Kerja pada pertengahan 2016.
"Saat itu sudah dibicarakan, tapi karena ada pergantian jadi dibicarakan lagi," tutup Rudiantara. (eks/eks)
Alasan Rudiantara mendorong ilmu coding masuk ke silabus SMK agar generasi muda tak perlu sampai ke universitas untuk berprofesi sebagai coder. Sebab menurutnya saat ini kebutuhan coder sangat tinggi, sementara tenaga yang tersedia amat terbatas.
"Saya berharap tahun depan sudah masuk, saya akan bicara dengan Profesor Muhadjir (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan)," ujar Rudiantara yang ditemui di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (27/7).
Lihat juga:Indonesia Darurat Tenaga Programmer |
Ia sempat membandingkan situasi yang dihadapi Indonesia dengan Singapura terkait ketersediaan tenaga coder. Di Singapura, coding sudah diperkenalkan ke pelajar di level sekolah dasar (SD).
Meski Rudiantara sepakat coding perlu diperkenalkan sejak usia sedini mungkin, ia mengaku tak ingin memaksakan diri. Level SMK menurutnya sudah cukup agar coding sebagai keahlian dapat dipelajari oleh generasi muda.
"Paling tidak, ada itu dulu. Jadi kalau lulus SMK akan percaya diri masuk jurusan IT," imbuhnya.
Kendati demikian, Rudiantara memastikan pihaknya bukan yang mengurusi regulasi rencana ini, melainkan Kemendikbud yang akan mengeluarkan kebijakan coding masuk ke silabus SMK.
Keinginan Rudiantara ini sebenarnya sudah disampaikan pada 2015 silam. Saat itu, ia telah berbicara kepada Mendikbud sebelumnya yakni Anies Baswedan. Namun rencana tersebut kandas di tengah jalan lantaran Anies terdepak dari Kabinet Kerja pada pertengahan 2016.
"Saat itu sudah dibicarakan, tapi karena ada pergantian jadi dibicarakan lagi," tutup Rudiantara. (eks/eks)
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA

Revisi Materi Khilafah, Menag Ingin Pikiran Siswa Tak Rancu
Nasional • 10 December 2019 13:21
Sebulan Jabat Mendikbud, Nadiem Masih Rumuskan Kurikulum
Nasional • 26 November 2019 14:33
Jokowi Ingin Nadiem Ubah Kurikulum dan Cara Belajar Siswa
Nasional • 25 November 2019 18:11
FOTO: Peserta Demo STM Bentrok dengan Polisi di Belakang DPR
Nasional • 25 September 2019 18:27
TERPOPULER

Tips Aman Berkendara di Tol Japek II yang Bergelombag
Teknologi • 1 jam yang lalu
Peneliti Soal Chimera Langgar Kodrat: Tergantung Tujuan
Teknologi 1 jam yang lalu
Indosat soal Paket Data: Orang Indonesia Tak Mau yang Murahan
Teknologi 11 jam yang lalu