Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kembali mengusulkan agar program
coding sebagai salah satu silabus di sekolah menengah kejuruan (SMK). Ia menargetkan rencana itu terealisasi di 2018.
Alasan Rudiantara mendorong ilmu
coding masuk ke silabus SMK agar generasi muda tak perlu sampai ke universitas untuk berprofesi sebagai
coder. Sebab menurutnya saat ini kebutuhan
coder sangat tinggi, sementara tenaga yang tersedia amat terbatas.
"Saya berharap tahun depan sudah masuk, saya akan bicara dengan Profesor Muhadjir (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan)," ujar Rudiantara yang ditemui di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia sempat membandingkan situasi yang dihadapi Indonesia dengan Singapura terkait ketersediaan tenaga
coder. Di Singapura,
coding sudah diperkenalkan ke pelajar di level sekolah dasar (SD).
Meski Rudiantara sepakat
coding perlu diperkenalkan sejak usia sedini mungkin, ia mengaku tak ingin memaksakan diri. Level SMK menurutnya sudah cukup agar
coding sebagai keahlian dapat dipelajari oleh generasi muda.
"Paling tidak, ada itu dulu. Jadi kalau lulus SMK akan percaya diri masuk jurusan IT," imbuhnya.
Kendati demikian, Rudiantara memastikan pihaknya bukan yang mengurusi regulasi rencana ini, melainkan Kemendikbud yang akan mengeluarkan kebijakan
coding masuk ke silabus SMK.
Keinginan Rudiantara ini sebenarnya sudah disampaikan pada 2015 silam. Saat itu, ia telah berbicara kepada Mendikbud sebelumnya yakni Anies Baswedan. Namun rencana tersebut kandas di tengah jalan lantaran Anies terdepak dari Kabinet Kerja pada pertengahan 2016.
"Saat itu sudah dibicarakan, tapi karena ada pergantian jadi dibicarakan lagi," tutup Rudiantara.
(eks)