Jakarta, CNN Indonesia -- Anak perusahaan Astra Otoparts, Valesto Indonesia secara resmi menjadikan Malaysia sebagai destinasi perdana untuk kendaraan niaga dengan fungsi alat angkut perkebunan, Wintor.
"Wintor siap masuk ke pasar internasional membidik Malaysia dengan harapan menjadi pasar potensial ke depan untuk pemasaran Wintor," kata Direktur Velasto Indonesia Reiza Treistanto di kasasan industri Cikarang, Jawa Barat, Jum'at (28/7).
Ia beralasan, dengan fungsi utama Wintor bergeriliya di kebun sawit, Negeri Jiran Malaysia dianggap tepat karena termasuk sebagai negara dengan perkebunan kelapa sawit terbesar kedua setelah Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata dia, Wintor murni hasil kreasi anak bangsa dengan komponen lokal mencapai 80 persen. Sedangkan dari proses desain hingga produksi dilakukan di Cikarang bersama dukungan vendor, pemasok serta Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia.
"Kapasitas produksi kami mencapai 3.000 unit pertahun," ujarnya.
Ia berharap sejak kehadiran Wintor pada 2013 silam, dapat memberi kontribusi dan membantu meningkatkan efektivitas dan produktivitas panen komuditas. Untuk perdana ekspor sendiri adalah generasi keempat Wintor.
Jaga Hak CiptaDalam peresmian itu turut dihadiri oleh segenap jajaran Kementerian Perindustrian dan direksi dari Group Astra.
Pada kesempatan tersebut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mengungkapkan apresiasinya terhadap kehadiran Wintor apalagi sampai menembus pasar ekspor. Ia berharap secara bersama dapat menjaga hak cipta agar tidak berganti, mengingat Wintor ialah kreasi anak bangsa.
"Jangan sampai made in berubah, kita harus jaga bersama-sama," kata Airlangga.
Menurutnya, pemerintah mendukung dan mendorong perihal inovasi serta investasi Astra Otoparts di bidang alat angkut perkebunan. Jadi, secara otomatis dalam negeri tidak hanya menjadi basis produksi, melainkan juga basis ekspor alat angkut perkebunan di regional ASEAN.
Ia melanjutkan, dengan besarnya potensi pasar dalam negeri untuk kendaraan bermotor dan memiliki kecenderungan meningkat tiap tahunnya. Masih terdapat segmen-segmen yang tentunya dapat dikembangkan, salah satunya segmen kendaraan seperti Wintor.
"Seperti kebutuhan alat angkut kelapa sawit. Tanaman tersebut penghasil produksinya pertahun sangat tinggi, dibanding tanaman lain," kata Airlangga.
Alat angkut serbaguna itu sekiranya dibandrol dengan kisaran harga Rp100 juta per unit. "Hingga saat ini sudah sejumlah perusahaan perkebunan dan Kelapa Sawit di Indonesia menjadi pengguna Wintor," ujar Reiza.
(pit)