Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengatakan mau tak mau Indonesia harus menyiapkan diri untuk pengembangan mobil listrik. Hal ini menurutnya sesuai dengan tren global dan terkait dengan perubahan iklim dan isu ramah lingkungan.
“Kita harus mengikuti perubahan-perubahan global yang ada, juga masalah yang berkaitan dengan perubahan iklim dan lingkungan. Ke depan mau tidak mau memang mobil listrik harus dilihat karena semuanya pasti akan mengarah ke sana,” kata Jokowi di sela-sela Festival Lebaran Betawi di Setu Babakan, Jakarta, Minggu (30/7).
Oleh karena itu, Indonesia harus sudah menyiapkan diri. Misalnya dengan regulasi penunjang dan riset terkait pengadaan mobil listrik.
"Di sini kan ruangnya BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), jangan sampai yang lain sudah masuk, kita masih bingung mau ke mana," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyadari pentingnya persiapan insentif yang harus diberikan, baik untuk penemu, periset, maupun pelaku industri lainnya.
Sebelumnya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, Indonesia tidak bisa secara tiba-tiba masuk dalam program mobil listrik. Semua harus dilakukan bertahap, seperti masuk ke moda hybrid lebih dulu.
"Sebelum ke mobil listrik, kita sebaiknya masuk yang hybrid dulu," kata Airlangga
Untuk pengembangan mobil listrik menurutnya harus diawali dengan berbagai teknologi pendukung seperti baterai, motor induksi, dan piranti lunak (
software). Agar lebih kompetitif, ia ingin adanya keringanan bakal pelaku industri untuk dapat terjangkau ke konsumen.
Airlangga menambahkan, mobil listrik telah masuk ke dalam peta Kemenperin terkait pengembangan industri otomotif Indonesia. Langkah tersebut juga sebagai salah satu komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi sebesar 29 persen pada 2030.
(sur)