Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota Prius masih menjadi raja dengan tampil baik disegmen mobil hibrid sejak pertama keluar pada akhir 1997 di Jepang dan kemudian meluas ke pasar negara-negara lain. Prius kini dicap sebagai mobil hibrid terlaris yang pernah ada.
Melansir AutoEvolution, sejak pertama diluncurkan dari jalur perakitan pada 1997, Toyota berhasil mencapai produksi mobil hibrid sebanyak 10 juta unit hingga awal tahun ini. Dari pencapaiannya selama dua dekade, Prius
plug-in hybrid (PHEV) telah dinobatkan sebagai kendaraan terlaris di dunia, disegmennya.
PHEV ini adalah jenis mobil hibrid diesel atau bensin yang dikombinasikan dengan tenaga listrik. Namun, tak seperti hibrid lainnya, PHEV masih bisa melaju lebih jauh hanya dengan tenaga listriknya saja.
Tidak ingin ketinggalan, Toyota Astra Motor (TAM), memastikan akan membawa serta Prius untuk menjadi tambahan
line up kendaraan Toyota di Indonesia. Mobil yang akan dibawa ialah versi terbaru dari Toyota Prius, dengan format
plug-in hybrid vehicle (PHV).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prius terbaru sendiri sudah diluncurkan secara global sekira awal tahun lalu. "Prius terbaru sudah
plug-in, namanya PHV plug-in hybrid vehicle," kata Executif General Manajer TAM Fransiscus Soerjopranoto.
Perkenalan kendaraan itu sendiri dikatakan Soerjo, terjadi sekitar semester kedua tahun ini.
Namun, waktu pasti kapan mobil itu mulai mengaspal di tanah air belum dapat disebutkan. Jika benar akan mengenalkan Prius di tanah air pada smester kedua, bisa jadi kemunculan Prius bersamaan dengan digelarnya Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), pada 10-20 Agustus 2017.
"Rencana dalam waktu dekat, tahun ini disemester kedua," kata Soerjo.
Berapa hemat?Volume bensin yang diselamatkan oleh hibrida Toyota dalam kurun waktu 20 tahun 1,5 juta kali perjalanan mengililingi bumi. Sedangkan untuk karbon dioksida, penghematan diperkirakan memcapai 77 juta ton atau cukup untuk 15,4 triliyun minuman bersoda dan mengisinya ke dalam salah satu gedung tertinggi di dunia, Empire State Building sebanyak 40.788 kali.
Awal mulanya, Prius muncul dalam format konsep pada 1995. Pada dekade 90-an, pabrikan asal Jepang itu membuat diskusi internal mengenai kendaraan masa depan khususnya untuk abad 21. Intinya kendaraan dengan efisiensi bahan bakar dan inovatif, sehingga terciptalah proyek G21 pada 1993.
Kepala proyek G21 honcho, Takeshi Uchiyamada, menetapkan target untuk peningkatan efisiensi menjadi 1,5 kali dari tingkat mesin konvensional. Tidak sampai musim gugur, pada 1994 Toyota mampu menciptakan sistem hibrida.
Kalau bukan untuk Toyota Sports 800 Gas Turbine Hybrid, Prius generasi pertama tidak akan tercipta. Percaya atau tidak, pendahulu tidak langsung terbentuk dalam format hybrid, melainkan, dalam bentuk Century Gas Turbine Hybrid.
Format tersebut resmi tampil ke depan publik di Tokyo Motor Show 1975. Studinya menggabungkan turbin gas yang terhubung ke generator listrik, sepasang motor listrik untuk setiap roda depan dan 20 baterai berkapasitas 12 volt.
(eks)