Jakarta, CNN Indonesia -- PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Lapan mencatat kesuksesan uji terbang perdana pesawat perintis N219 pada Rabu (16/8) pagi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Selain mengembangkan purwarupa kedua untuk tipe yang sama, rencananya akan ada pengemabangan untuk jenis pesawat lain.
Ketua Lapan, Thomas Djmaluddin menjelaskan akan ada rencana pengembangan dua pesawat tipe lain kedepannya, yakni pesawat amfibi dan N245.
"Saat ini memang proses terus berlanjut dengan N219, tapi kemungkunan akan membuat versi amfibi dan pengembangan N245," ucap Thomas melalui sambungan telepon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan pesawt N219 yang telah melalui uji terbang perdana pagi tadi, Thomas menjelaskan versi amfibi memungkinkan pesawat bisa mendarat di permukaan air.
Sama dengan versi yang ada saat ini, pesawat perintis N219 amfibi juga ditujukan untuk konektivitas daerah dan pulau kecil terutama daerah tujuan wisata.
"Pesawat N219 amfibi lebih menitikberatkan pada daerah yang tujuan wisata yang tidak memiliki landasan, tetapi masih bisa mendarat di pantai. Tujuannya untuk konektivitas pulau kecil terutama destinasi wisata," imbuhnya.
Kedua versi pesawat N219 disebut Thomas memang disiapkan untuk kebutuhan komersial. Namun kajian untuk ke arah sana akan dimulai pada tahun 2018 mendatang.
Sementara itu, kedepannya PTDI dan Lapan menargetkan pengembangan pesawat N245 untuk mengangkut penumpang hingga 50 orang.
"Kedepannya kami menargetkan bisa memproduksi N245, tapi fokus saat ini masih ke N219 dan N219 versi amfibi," kata Thomas.
Seperti diberitakan sebelumnya, PTDI dan Lapan berhasil melakukan uji penerbangan perdana pesawt N219 di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Pengujian melalui proses lepas landas, manuver, hingga berkeliling di atas waduk Saguling.
Uji coba penerbangan dilakukan usai pesawat mendapatkan Certificate of Airtworthiness dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan. Pesawat N219 mampu terbang di langit Bandung dengan ketinggian 3.000 kaki di atas permukaan laut.
(evn)