Jakarta, CNN Indonesia --
Dalam dua tahun ke depan, Google dan AT Kearney memperkirakan para investor akan lebih banyak melirik perusahaan teknologi digital di sektor financial technology (fintech) dan kesehatan di Indonesia. Sebab, kedua sektor ini dinilai masih sepi investasi.
Tahun ini, mayoritas investor mengucurkan dananya di sektor e-commerce (58 persen) dan transportasi (38 persen). Sementara investasi di bidang fintech dan kesehatan masing-masing baru kebagian satu persen.
"Namun ini masih dalam tahap yang masih sangat permulaan. Belum subuh teman-teman. Begitu sektor yang dua ini mendapatkan investasi maka fintech dan kesehatan kemungkinan akan menjadi sektor berikutnya yang akan dilirik," kata JP Ellis selaku co founder dan Presiden Grup C88 Financial Technologies.
Riset Google dan AT Kearney juga mencatat setidaknya 67 persen investor berminat mencari perusahaan startup bidang fintech. Sementara, 25 persen lainnya merencanakan menggelontorkan dana ke perusahaan rintisan digital bidang kesehatan.
“Mungkin mereka melihat apa gelombang selanjutnya ya, karena kan investasi ke e-commerce dan ridesharing itu kan udah banyak," jelas Mifza Muzayan, Sales Operation & Strategy Lead, Google Indonesia saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/9).
"Tentunya investor mencari yang belum banyak masuk, value-nya masih relatif rendah dan kelipatan ke depannya lebih tinggi. Jadi kelihatannya mereka akan ke sisi itu [teknologi finansial dan kesehatan]," tambahnya.
Meski begitu, tak berarti investor akan berhenti menggelontorkan investasi ke startup di sektor main antrean seperti e-commerce dan transportasi. Investor tetap akan membidik kedua perusahaan rintisan digital yang bergelut di kedua sektor tersebut meski tren akan mengarah ke sektor lainnya.
Riset Google dan AT Kearney “Indonesia Venture Capital Outlook 2017” ini dilakukan dari Mei hingga Agustus 2017. Pihaknya melakukan wawancara pada 25 venture capital baik dari dalam maupun luar negeri.
Sementara itu, jumlah investasi di Indonesia telah naik 68 kali lipat selama lima tahun terakhir. Nilai investasi telah meningkat dari 1,4 miliar dolar AS di tahun 2016 menjadi 3 miliar dolar AS sepanjang 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT