Jakarta, CNN Indonesia -- Pengendara kendaraan bermotor di kota-kota besar tentunya sudah mulai sering melihat mobil atau motor yang dibalut dengan stiker atau papan iklan. Layanan pengiklanan dengan stiker di bodi mobil maupun papan iklan berjalan di bagian belakang sepeda motor itu rupanya menggunakan sentuhan teknologi untuk menambah pundi-pundi pendapatan pemilik kendaraan.
Saat menghadiri acara GMIIC 2017 di ICE BSD pada Selasa (26/9) kemarin,
CNNIndonesia.com sempat berbincang dengan
Sales Executive Promogo, Marshenette Maramis. Promogo menggunakan aplikasi untuk menjalankan fungsinya sebagai media periklanan luar ruang yang didukung oleh pengendara mobil.
Melalui aplikasi, pengiklan yang menjadi klien Promogo bisa memantau performa iklannnya yang ditempel sebagai stiker di mobil-mobil yang diharuskan melakukan perjalanan. Performa akan dilihat dari jangkauan mobil, estimasi impresi dan pengeluaran mobil yang dihitung per km.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah hadir di 18 kota di Indonesia, termasuk di Sumatera dan Kalimantan. Meskipun begitu kalau nanti ada klien yang ingin iklannya di kota lain, kami akan senantiasa menjaring mitra-mitra baru di kota lain," jelas wanita yang lebih sering disapa Marsha ini.
Promogo juga memiliki mitra dalam bentuk komunitas driver taksi online di kota-kota besar. Hal ini memudahkan para driver yang biasanya saling berbagi informasi mengenai bagaimana mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
Sejak diluncurkan pada September tahun lalu, Promogo telah memiliki ribuan mitra pengendara mobil. Ia yakin salah satu alasan yang membuat perusahaannya tumbuh begitu cepat karena klien mendapatkan harga yang 50 persen lebih hemat dibanding beriklan melalui papan iklan.
Selain itu,
Promogo juga memberi kesempatan untuk advertiser menghindari kerugian untuk anggaran pemasaran karena misalnya online ad-blocker, atau bot-view jika mereka melakukan aktivitas beriklan secara online. Iklan melalui stiker mobil yang bermitra dengan Promogo juga lebih fleksibel untuk ditambah, diatur dan dimodifikasi kapan saja sesuai kebutuhan klien. "Ini bisa menghemat biaya jika dibanding billboard yang cuma satu, statis dan mahal. Billboard juga ngga bisa dipantau imbasnya dan estimasi dampaknya. Kalau ini kita sediakan
dashboard untuk tracking, seberapa jauh, ada laporannya setiap minggu,” jelasnya.
Pemasukan tambahan untuk pengemudi taksi daringMarsha mengaku perusahaannya banyak menjaring pemilik mobil ride hailing yang setiap harinya menjelajah kota. Dengan begitu, akan menjadi pemasukan pasif bagi para pemilik kendaaraan tersebut.
"Kami biasanya mencari supir-supir taksi daring seperti Uber, GoCar atau GrabCar karena mobil mereka akan selalu berjalan setiap hari untuk bekerja. Ini akan menjadi uang tambahan untuk mereka," katanya.
Biasanya, setiap supir akan bisa mengantongi Rp 1 juta rupiah per bulan, tergantung jenis stiker yang ditempel. Stiker yang menutupi seluruh bodi akan menghasilkan lebih banyak pemasukan dibanding yang hanya menutupi kaca belakang.
Penghasilan setiap pemilik mobil juga berbeda-beda tergantung di kota mana mereka berkeliling. Jakarta menjadi kota yang paling tinggi tarif per kilometernya. Setiap kontrak dengan Promogo teragntung kesepakatan awal perusahaan dengan mitra.
Syarat untuk bergabung menjadi mitra dari Promogo adalah memiliki KTP, berusia di atas 21 tahun, SIM, surat pajak mobil yang aktif dan STNK sah. Pemilik mobil bisa juga memilih iklan apa yang akan ditempel di mobil mereka melalui aplikasi jika sudah diverifikasi oleh Promogo sebagai mitra.
Promogo memprioritaskan mobil dengan jenis Avanza dan Xenia karena dinilai pas dengan
eye level masyarakat Indonesia.
Catatan redaksi: Artikel ini mengalami pembaruan pada Senin (2/10) pukul 12.10 WIB.