Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah akuisisi oleh Grab rampung, Kudo menyebut skala bisnisnya berkembang pesat. Peran pengemudi Grab yang begitu banyak jadi salah satu alasan jangkauan Kudo lebih 'menggurita'.
CEO Kudo Albert Lucius menggambarkan perbedaan segmen pasar dengan Grab memperluas cengkeraman Kudo. Grab yang lebih terpusat di kota-kota primer menutup celah yang ditinggalkan oleh Kudo yang berfokus di kota-kota sekunder.
Seperti diketahui Kudo adalah e-commerce berjenis
online to offline (O2O) yang membidik masyarakat rural yang belum tersentuh oleh infrastruktur internet yang mumpuni serta layanan perbankan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberadaan Grab yang lebih mudah ditemui di kota-kota besar seakan jadi kaki-tangan tambahan Kudo untuk cepat berekspansi ke sana.
"Kita sehabis gabung dengan Grab jadi tambah sibuk. Kalau kemarin terpusat di agen saja, sekarang ada driver juga," kata Albert dalam sesi wawancara di bilangan Sudirman, Jakarta, Kamis (5/10).
Hal itu disebabkan sebagian sistem di Grab yang telah diintegrasikan ke Kudo. Misalnya saja agen Kudo yang bisa berperan sebagai titik rekrutmen pengemudi baru di Grab. Setiap satu pengemudi yang direkrut, agen Kudo bisa mendapat komisi sebesar Rp25 ribu hingga Rp75 ribu yang bisa bertambah bila pengemudi giat mengaspal.
Mengoptimalkan Peran KeluargaAlbert juga menuturkan ketika Kudo bergabung di bawah naungan Grab, ada celah lain yang Kudo incar. Biasanya mitra pengemudi adalah kepala keluarga. Sementara pasangannya hanya mengurusi rumah tangga, Kudo justru membidiknya sebagai agen.
Kudo menyambut peluang ini dengan melepas program bernama "Keluarga GrabKudo". Mereka menjanjikan penghasilan lebih besar akan diperoleh satu keluarga yang mengikuti program ini.
Dari penuturan Albert, seorang agen Kudo saat ini bisa menjual begitu banyak produk mulai dari pulsa, marketplace, tiket, asuransi, hingga pembiayaan. Masing-masing kategori punya marjin keuntungan yang berbeda.
"Kalau dari volume transaksi pulsa yang palig banyak, tapi kalau dari nilainya jauh yang marketplace," ucap Albert.
Agen Kudo sendiri diklaim sudah mencapai angka ratusan ribu yang tersebar di 500 kota di 34 provinsi Indonesia. Agen Kudo mendapat keuntungan dari komisi yang didapat dari tiap transaksi yang dilakukan. Besar komisi tiap transaksi bervariasi. Sebab, semakin sulit produk yang mereka jual ke masyarakat, nilai komisi akan semakin besar.
Sebagai contoh, menjual produk asuransi dan pinjaman, agen akan dapat komisi yang lebih besar ketimbang berjualan pulsa. Untuk produk asuransi dan pinjaman, keuntungan agen bisa mencapai 20 hingga 30 persen.
Catatan Redaksi: Redaksi melakukan perubahan pada alinea 11 dan menambahkan paragraf 12 pada Sabtu (7/10) pukul 09.00 berupa pembaruan data.