TIPS OTOMOTIF

Waspadai Oli Mobil yang Menyerupai Warna Kopi Susu

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Okt 2017 18:14 WIB
Pemilik mobil harus mewaspadai perubahan warna oli menjadi serupa kopi susu, sebagai indikasi kondisi kendaraan yang bermasalah.
Pemilik mobil harus mewaspadai perubahan warna oli menjadi cokelat kopi susu. (Foto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi sebagian pemilik kendaraan roda empat, mungkin jarang menyadari bahwa sebetulnya kondisi mobil, khususnya pada bagian mesin sedang dalam kondisi bermasalah.

Walau saat mesin dinyalakan mobil siap dipakai seperti biasa, namun ada beberapa gejala yang dapat dirasakan serta dilihat oleh pemilik terkait kondisi kendaraannya sehingga wajib melakukan servis besar, atau turun mesin.

Selain suara mesin yang sudah terdengar kasar, Kepala Bengkel Nissan-Datsun Depok Ade Haryawan, mengatakan indikasi lain adalah pelumas atau oli kendaraan memiliki warna tidak biasa. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indikasi pertama itu suara mesinnya kasar, lalu coba lihat olinya itu pasti berubah warna. Warna biasanya mirip kopi susu," kata Ade kepada CNNIndonesia.com.
Ia mengungkapkan, berubahnya warna oli lantaran sudah terkontaminasi dengan air dari sistem pendinginan yang tidak berjalan normal.

"Slinder head sudah bengkok nah olinya sudah tercampur dengan air. Jadi kalau enggak over heat dan suara mesin yang kasar karena hausnya komponen, nah itu sudah harus turun mesin," ujarnya.

Kata dia, penyebab utama dari kendaraan yang turun mesin adalah pemilik kerap menunda perawatan dan lupa mengganti pelumas. Dengan begitu jumlah pelumas di bak penampungan dapat berkurang, yang berakibat menurunnya kinerja mesin kendaraan.

Penyebab itu tidak hanya untuk mobil dengan mesin bensin, diesel pun demikian.

"Komponen akan aus. Perawatan makanya, dan mereka biasanya telat selalu berulang. Misal dianjurkan setiap 5.000 km, nah ini bisa sampai 8.000 km," kata dia.
Soal biaya turun mesin, ia berujar, itu tergantung pada tingkat kondisi kendaraan saat dibawa ke bengkel. Untuk kelas ringan, bisa dikenakan biaya sekitar Rp8 juta dan yang paling parah dapat mencapai Rp20 juta.

"Rp20 juta bisa sampai ganti slinder head, piston, ring, paking-paking. Pokoknya komponen dalamnya banyak yang diganti kalau sudah berat. Untuk ringan biasanya turun setengah, ganti paking slinder head, sil klep sama komponen kecil," ujarnya.

Ia melanjutkan, sebetulnya bila pemilik melakukan perawatan secara rutin, turun mesin dapat dihindari. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER