LAPORAN DARI HONG KONG

Qualcomm Pamer Koneksi Data 5G Pertama di Dunia

CNN Indonesia
Selasa, 17 Okt 2017 14:33 WIB
Qualcomm berhasil melakukan uji coba layanan 5G di perangkat ponsel cerdas lewat cip modem anyar mereka, Snapdragon X50.
Snapdragon X50 diklaim Qualcomm sebagai cip modem 5G pertama di dunia yang berhasil diuji coba (dok. Qualcomm)
Hong Kong, CNN Indonesia -- Qualcomm berhasil menguji cip modem 5G pertama mereka, Snapdragon X50. Cip ini pertama kali diperkenalkan ke publik tahun lalu. Saat melakukan ujicoba, Qualcomm menggunakan ponsel cerdas yang dibuat khusus  untuk uji coba itu.

Wakil Presiden Direktur Qualcomm Cristiano Amon memamerkan pencapaian ini pada ajang 4G/5G Summit di Hong Kong. Ia berpendapat era 5G tak akan lama lagi datang.

Keberhasilan ini membuat Qualcomm mengklaim bahwa mereka sudah melampaui pencapaian mereka di tahun lalu dan menjadi perusahaan pertama yang berhasil menguji koneksi data 5G pertama di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun pencapaian Qualcomm ini tentu belum berdampak ke masyarakat luas. Sebab, keberhasilan uji coba ini ini baru dilakukan di laboratorium Qualcomm Technologies, di San Diego, Amerika Serikat.

"Kami berupaya mendorong teknologi 5G ini tersedia penuh pada 2019 nanti," ucap Amon, Selasa (17/10).

Salah satu kunci keberhasilan Qualcomm dalam mengejewantahkan 5G ini adalah pemasangan antena berukuran milimeter saja di dalam ponsel. Cip modem ini mendukung kecepatan unduh hingga 5Gbps seperti tertulis dalam situs Qualcomm


Namun kecepatannya diperkirakan akan lebih kencang pada 2019 nanti, ketika infrastruktur telekomunikasi di berbagai negara mulai mendukung teknologi tersebut.

Sementara untuk Indonesia, estimasi adopsi 5G masih lebih lambat dari negara-negara lain yang berambisi menerapkan 5G pada 2019. Country Manager Qualcomm Indonesia Shennedy Ong mengatakan Indonesia masih perlu menyelesaikan regulasi yang akan mengakomodasi 5G bila ingin mengadopsinya secara penuh di masa depan.

"Jarak adopsi dari G ke G belakangan lebih cepat di Indonesia, tapi mungkin 2-3 tahun setelah 2019 sudah masuk," pungkas Shennedy.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER