Jakarta, CNN Indonesia -- Fiber optik adalah salah satu alasan jaringan telekomunikasi bisa dinikmati oleh masyarakat. Sebagai infrastruktur pendukung telekomunikasi, fiber optik punya peran penting.
Menariknya, peneliti dari Stanford University, AS melihat kemungkinan berbeda untuk memanfaatkan kabel optik. Mereka berencana 'menyulap' jaringan kabel optik menjadi sensor pendeteksi gempa.
Biondo Biondi, profesor geofisika di Stanford, mengatakan kabel optik yang ditanam jauh di dalam tanah bisa dipakai sebagai 'telinga'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bisa mendengar isi Bumi dengan baik memakai fiber optik yang sudah ada," kata Biondi seperti dikutip dari laman
Stanford.
Biondi berpendapat dari sisi biaya, penggunaan fiber optik jauh lebih murah untuk mendeteksi gempa ketimbang sistem pengawasan gempa lainnya. Sebab setiap meter fiber optik yang sudah terbentang, mereka bisa mengutak-atik fungsinya hingga jadi seismograf.
"Kalian tak akan bisa menciptakan jaringan seperti ini dengan menggunakan seismometer konvensional," imbuhnya.
Penelitian ini pada dasarnya untuk mencari cara mengetahui gelombang P yang mengakibatkan gempa kecil yang biasanya mendahului gelombang S yang menimbulkan gempa besar.
Biondi dan kolega sudah menguji coba hipotesis mereka untuk menunjukkan eksperimen ini bisa dipakai di San Francisco, AS. Sejak September 2016, tim peneliti Stanford ini telah merekam lebih dari 800 gempa, mulai dari yang kecil, menengah, hingga yang sangat kuat seperti yang baru terjadi di Meksiko beberapa waktu lalu.
Dari proses uji coba yang dilakukan, fiber optik dimanfaatkan oleh Biondi dan kawannya yang bisa merekam gempa dengan magnitudo kecil 1,6 dan 1,8.
(evn)