Pemerintah Jepang Hentikan Produksi Nissan

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Jumat, 27 Okt 2017 08:13 WIB
Pemerintah Jepang menemukan kecurangan yang dilakukan Nissan di pabriknya di Jepang. Nissan lantas harus hentikan produksi dan tarik kendaraan.
Pemerintah Jepang temukan kecurangan di (dok. REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nissan Motor menghentikan produksi mobilnya untuk pasar Jepang. Hal ini dilakukan lantaran perusahaan itu diduga melakukan kecurangan. Kementerian Transportasi Jepang menemunkan bahwa pabrik Nissan untuk pasar domestik mempekerjakan teknisi tak bersertifikasi. Para teknisi ini diperlukan untuk inspeksi akhir keamanan kendaraan.

Hal ini pertama kali ditemukan oleh Kementerian Transportasi Jepang. Seharusnya kendaraan menjalani prosedur keamanan akhir yang dilakukan oleh teknisi bersertifikat yang terdaftar di Kementerian Transportasi.

Pemerintah lantas melakukan pemeriksaan terhadap lima dari enam pabrik Nissan. Investigasi ini menemukan setidaknya tiga pabrik Nissan masih melakukan pemeriksaan keamanan dengan teknisi yang tak berkualifikasi, seperti diberitakan CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat disesalkan, karena hal ini menyebabkan kecemasan pengguna pengguna dan mengguncang dasar sistem sertifikasi. Kementerian akan bekerja untuk mengetahu seberapa luas praktik itu diketahui," ucap Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Keiichi Ishii seperti dilaporkan Reuters.

Tarik kendaraan

Penghentian produksi ini tidak akan berpengaruh pada mobil yang dirakit Nissan di Jepang untuk pasar ekspor. Pabrik Nissan ini memiliki kapasitas produksi harian sebanyak 1.000 unit untuk pasar domestik dan 1.500 unit untuk ekspor.

Nissan juga berencana untuk memeriksa kembali sekitar 34.000 unit kendaraan yang dibuat dalam rentang waktu 20 September hingga 18 Oktober.

Sayangnya, sebanyak 4.000 kendaraan yang diproduksi pada rentang waktu itu telah terjual kepada pelanggan. Ada kemungkinan kendaraan yang sudah terjual itu akan ditarik kembali.

Nissan berharap bisa melanjutkan produksinya dalam dua pekan mendatang dengan persetujuan Kementerian Transportasi Jepang.

Sebelumnya awal Oktober ini, Nissan mengumumkan untuk menarik 1,2 juta unit kendaraan yang dipasarkan di Jepang dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Atas kejadian ini, CEO Nissan Hiroto Saikawa mengungkapkan permohonan maafnya.

"Saya minta maaf dari lubuk hati saya, ini seharusnya tidak terjadi di dunia manufaktur. Kami siap membayar biaya lebih dari 25 miliar yen dan menarik 1,2 juta kendaraan (termasuk yang telah dikirim)," ujar Saikawa seperti diberitakan Nikkei. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER