Pemenang Lelang Frekuensi 2,1 GHz Akan Ditetapkan Besok
Bintoro Agung | CNN Indonesia
Rabu, 01 Nov 2017 13:39 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Lelang frekuensi jaringan bergerak di spektrum 2,3 GHz sudah memilik PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) sebagai pemenang. Sementara Indosat dan Tri memenangkan lelang frekuensi spektrum 2,1 GHz dengan angka penawaran yang sama yakni Rp423,084 miliar.
Angka yang sama itu menjadi sorotan karena terjadi di sebuah lelang kepemilikan frekuensi. Namun Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan bahwa angka itu didapat karena sistem yang memungkinkannya.
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Ismail mengatakan angka itu datang dari panitia, bukan dari para peserta lelang.
"Ini perlu diperjelas ya, ini bukan model menawarkan seperti sampul kita tawar berapa," kata Ismail yang ditemui usai membuka Indocomtech di JCC Senayan, Rabu (1/11).
Angka lelang itu datang dari panitia lelang. Ismail menuturkan penawaran akan terus naik seiring kesanggupan peserta lelang.
Slot pemenang di lelang frekuensi 2,1 GHz ini ada dua masing-masing selebar 5MHz untuk dua slot. Alhasil ketika peserta yang masih sanggup melempar penawaran tersisa dua operator, maka panitia menutup lelang harga.
"Jadi angka itu angka panitia yang naik terus sampai yang bersedia jumlahnya sama dengan slot frekuensi yang ada," Ismail menegaskan.
Proses lelang harga yang dimulai sejak Senin (30/10) pagi dan berakhir di hari yang sama. Dari tiga peserta di putaran akhir lelang, hanya Tri dan Indosat yang bertahan. Sementara itu, XL Axiata disebut menyerah di tengah proses penawaran.
Sejatinya, di awal ada enam operator seluler yang memperebutkan dua blok selebar 5 MHz di spektrum 2,1 GHz. Minus Telkomsel yang sudah memenangkan lelang pita frekuensi 2,3 GHz; Indosat, Tri, Smart Telecom, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, dan XL Axiata saling bersaing.
Ismail mengatakan Tri dan Indosat akan segera ditetapkan sebagai pemenang lelang. Khusus untuk frekuensi 2,1 GHz ini akan dilakukan refarming terlebih dahulu sebelum hak penggunaan diberikan kepada pemenang lelang. Beda halnya dengan slot frekuensi 2,3 GHz yang dimenangi oleh Telkomsel yang sudah siap pakai.
Namun semua operator seluler pemenang lelang baik di 2,1 GHz maupun 2,3 GHz wajib membayarkan uang penawaran mereka sebelum hak sewa frekuensi diperoleh. Pemenang 2,1 GHz punya tenggat waktu hingga 15 November, sementara 2,3 GHz yang prosesnya lebih dulu selesai jatuh tempo pada 3 November besok. (evn)
Angka yang sama itu menjadi sorotan karena terjadi di sebuah lelang kepemilikan frekuensi. Namun Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan bahwa angka itu didapat karena sistem yang memungkinkannya.
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Ismail mengatakan angka itu datang dari panitia, bukan dari para peserta lelang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi angka itu angka panitia yang naik terus sampai yang bersedia jumlahnya sama dengan slot frekuensi yang ada," Ismail menegaskan.
Proses lelang harga yang dimulai sejak Senin (30/10) pagi dan berakhir di hari yang sama. Dari tiga peserta di putaran akhir lelang, hanya Tri dan Indosat yang bertahan. Sementara itu, XL Axiata disebut menyerah di tengah proses penawaran.
Ismail mengatakan Tri dan Indosat akan segera ditetapkan sebagai pemenang lelang. Khusus untuk frekuensi 2,1 GHz ini akan dilakukan refarming terlebih dahulu sebelum hak penggunaan diberikan kepada pemenang lelang. Beda halnya dengan slot frekuensi 2,3 GHz yang dimenangi oleh Telkomsel yang sudah siap pakai.
Namun semua operator seluler pemenang lelang baik di 2,1 GHz maupun 2,3 GHz wajib membayarkan uang penawaran mereka sebelum hak sewa frekuensi diperoleh. Pemenang 2,1 GHz punya tenggat waktu hingga 15 November, sementara 2,3 GHz yang prosesnya lebih dulu selesai jatuh tempo pada 3 November besok. (evn)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK