Facebook Tengah Uji Fitur Pencegahan Pornografi Balas Dendam

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Rabu, 08 Nov 2017 17:59 WIB
Facebook saat ini tengah menguji metode untuk mencegah penggunanya mengunggah foto-foto 'revenge porn' atau 'pornografi balas dendam' di platformnya
Foto pornografi seringkali dijadikan bahan balas dendam di media sosial bagi pasangan yang sudah berpisah (dok. Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook saat ini tengah menguji metode untuk mencegah penggunanya mengunggah foto-foto 'revenge porn' atau 'pornografi balas dendam' di platformnya. Foto porno semacam itu biasanya dibagikan oleh mantan pasangan yang menyimpan dendam dan ingin merusak reputasi pasangannya.

Di Australia, revenge porn telah menjadi hal yang ditanggapi serius. Sebab, korbannya bisa mengalami trauma saat foto intim bersama pasangan disebar secara sengaja untuk pembalasan dendam. Oleh sebab itu, Facebook memulai pengujian ini di negara kangguru tersebut.

Facebook bekerjasa sama dengan agensi Pemerintah Australia, e-Safety. Komisioner e-Safety, Julie Inman Grant mengatakan bahwa korban "penyalahgunaan berbasis gambar" akan dapat melakukan tindakan sebelum foto diunggah ke Facebook, Instagram atau Messenger.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat banyak kemungkinan di mana foto atau video diambil dengan izin korban pada awalnya, namun tidak ada izin untuk menyebarkan gambar atau video itu secara lebih luas," kata Inman Grant.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan bahwa satu dari lima wanita Australia berusia 18-45 dan satu dari empat penduduk asli Australia adalah korban pelecehan tersebut.

Di Indonesia, seorang wanita dengan inisial HA yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia juga mengaku menjadi korban pornografi balas dendam pada akhir Oktober lalu.

Bagaimana cara kerjanya?

Menurut laporan ABC.net, pengguna yang merasa terancam dengan revenge porn bisa menghubungi komisioner e-Safety. Mereka kemudian akan memberitahu pengguna tersebut untuk mengunggah foto "berbahaya" mereka sendiri ke Messenger. 

"Anda akan mengirim gambar Anda sendiri ke email, tapi jelas ini cara pengarsipan yang jauh lebih aman karena tanpa mengirimkannya melalui eter," kata Inman Grant.

Begitu gambar dikirim via Messenger, Inman Grant mengatakan Facebook akan menggunakan teknologi untuk "mengusutnya". Teknologi akan membuat sidik digital atau link.

Menurut Inman Grant, foto tersebut juga tidak akan disimpan. Namun, Facebook akan menyimpan link yang akan memiliki jejak digital yang sama ketika foto seperti itu diunggah ke Facebook.

"Jadi jika seseorang mencoba mengunggah foto yang sama, yang memiliki jejak digital yang sama, mereka tak akan berhasil mengunggahnya," imbuhnya.

Kepala keamanan global Facebook, Antigone Davis, mengatakan Australia adalah satu dari empat negara yang turut ambil bagian dalam uji coba ini.

"Keamanan dan kesejahteraan komunitas Facebook adalah prioritas utama kami," kata Davis. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER