
Tips Otomotif
Ketahui Bahaya Abu Vulkanik Bagi Kendaraan
Rayhand Purnama, CNN Indonesia | Selasa, 20/02/2018 15:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Bahaya abu vulkanik ternyata tidak hanya berpengaruh kepada manusia, hewan, dan tumbuhan saja. Bagi benda seperti halnya kendaraan, abu tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan jika tidak segera dibersihkan.
General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) Iwan Abdurahman, menjelaskan dibandingkan abu biasa, abu vulkanik memiliki perbedaaan. Butiran yang keluar dari gunung berapi itu disebutnya lebih berpotensi merusak kendaraan ketimbang abu biasa.
"Efeknya lumayan (signifikan) terhadap mobil, terutama part logam atau body lainnya (part krom dan lainnya). Biasanya abu gunung berapi mengandung asam yang sifatnya korosif," kata Iwan kepada CNNIndonesia.com.
Pada manusia, zat yang bersifat korosif bisa menyebabkan kerusakan pada mata, kulit, sistem pernafasan, dan organ tubuh lainnya. Sementara bagi benda seperti kendaraan, zat asam bisa menyebabkan kehancuran.
Lebih jauh, Iwan menjelaskan abu vulkanik bisa memicu kerusakan bukan hanya di bagian luar kendaraan, melainkan komponen lain seperti mesin. Jika dibiarkan terlalu lama, efek yang paling terlihat adalah baret dan karat.
"Yang terlihat efek karat, jika mobil terkena debu dan dibiarkan beberapa hari," ungkapnya.
Bila sudah terdapat baret dan karat pada ruang bakar seperti slinder, nantinya mesin kendaraan tidak bisa dinyalakan secara sempurna. Banyaknya baret atau karat, juga tergantung pada jumlah debu yang masuk.
"Kalau dinding silinder baret, kompresi bocor dong. Mesin jadi tidak benar hidupnya," kata Iwan. (eks)
General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) Iwan Abdurahman, menjelaskan dibandingkan abu biasa, abu vulkanik memiliki perbedaaan. Butiran yang keluar dari gunung berapi itu disebutnya lebih berpotensi merusak kendaraan ketimbang abu biasa.
"Efeknya lumayan (signifikan) terhadap mobil, terutama part logam atau body lainnya (part krom dan lainnya). Biasanya abu gunung berapi mengandung asam yang sifatnya korosif," kata Iwan kepada CNNIndonesia.com.
Lihat juga:INFOGRAFIS: Proses Terjadinya Erupsi Gunung |
Pada manusia, zat yang bersifat korosif bisa menyebabkan kerusakan pada mata, kulit, sistem pernafasan, dan organ tubuh lainnya. Sementara bagi benda seperti kendaraan, zat asam bisa menyebabkan kehancuran.
Lebih jauh, Iwan menjelaskan abu vulkanik bisa memicu kerusakan bukan hanya di bagian luar kendaraan, melainkan komponen lain seperti mesin. Jika dibiarkan terlalu lama, efek yang paling terlihat adalah baret dan karat.
"Yang terlihat efek karat, jika mobil terkena debu dan dibiarkan beberapa hari," ungkapnya.
"Kalau dinding silinder baret, kompresi bocor dong. Mesin jadi tidak benar hidupnya," kata Iwan. (eks)
ARTIKEL TERKAIT

Kenali Kerusakan 'Mounting' Mesin dan Transmisi
Teknologi 1 tahun yang lalu
Waspada Gamis Terlilit Rantai Sepeda Motor
Teknologi 1 tahun yang lalu
Cara Penanganan Mobil Korban Banjir Sebelum Dibawa ke Bengkel
Teknologi 1 tahun yang lalu
Pahami Kerja Mobil Matik di Jalan Menanjak dan Menurun
Teknologi 1 tahun yang lalu
Parkir Paralel Mobil Matik, Jangan Lupa Tekan 'Shift Lock'
Teknologi 1 tahun yang lalu
Kenali Tanda-tanda Busi Mendadak Mati
Teknologi 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Petugas Gabungan Bersihkan Abu Sisa Erupsi Tangkuban Parahu
Nasional • 28 July 2019 17:25
Erupsi Sinabung, Ribuan Hektare Lahan Pertanian Terdampak
Nasional • 13 June 2019 02:10
Pasca-letusan Sinabung, Murid SD di Karo Kenakan Masker
Nasional • 10 June 2019 10:42
Abu Vulkanik Anak Krakatau Disebut Mengarah ke Barat Daya
Nasional • 28 December 2018 21:07
TERPOPULER

Enam Medsos dan Aplikasi Terkenal Asal China
Teknologi • 1 jam yang lalu
INFOGRAFIS: Tips Rumah Aman dari Ular Kobra Saat Musim Hujan
Teknologi 1 jam yang lalu
Diskon Akhir Tahun LCGC Hingga Rp18 Juta
Teknologi 36 menit yang lalu