Jakarta, CNN Indonesia -- Eurokars Motor Indonesia (EMI) mengungkapkan kembali niatan Mazda mengincar Indonesia sebagai basis produksi untuk pasar Asean.
Merek mobil Jepang itu sebenarnya sudah bermimpi bangun pabrik di dalam negeri sejak 7 tahun silam, atau sejak Mazda di bawah kendali Mazda Motor Indonesia (MMI). Namun, rencana tersebut tak kunjung terealisasi akibat penjualan Mazda di Indonesia belum maksimal.
"Jadi mereka (prinsipal Mazda) fokus dan punya rencana nanti kalau capai penjualan sudah mencapai 15 ribu setahun, ya mungkin bisa membangun perakitan di sini (Indonesia)," kata Presiden Direktur EMI Roy Arman Arfandy di Jakarta, kemarin.
Menurut pihak EMI, syarat tersebut cukup sulit mengingat untuk menembus angka penjualan sebesar 15.000 unit per tahun saja belum terpenuhi oleh Mazda. Roy mengungkapkan, untuk menembus target penjualan tersebut, Mazda butuh waktu 10 tahun lagi. Jika melihat penjualan Mazda di Asean, Indonesia di posisi ketiga di bawah Thailand dan Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Roy, dalam jangka waktu tersebut bisa dimanfaatkan EMI untuk memantau rencana pemerintah Indonesia yang akan memberikan kesempatan pabrikan mendapat subsidi kendaraan ramah lingkungan. Regulasi tersebut rencananya akan diluncurkan di tahun ini. Jika sesuai regulasinya, bukan tidak mungkin Mazda ikut meramaikan.
"Kami lihat ada banyak kebijakan untuk memperkuat mobil bersih. Dan kami lagi nunggu. Kami tidak terlalu buru-buru juga, takutnya ada perubahan kebijakan, kami harus menyesuaikan," ucap Roy.
Jika pemerintah sudah memberi kejelasan, Roy menyakini, pabrik Mazda nantinya untuk produksi 'kendaraan hijau', termasuk dijadikan basis produksi untuk pasar otomotif Asean.
Pihak EMI percaya diri, karena Mazda punya produk-produk ramah yang dipasarkan di sejumlah negara. Dan terbaru rencana meluncurkan mobil
plug-in hybrid yang mengandalkan mesin rotary. Namun, mobil-mobil 'canggih' itu belum bisa diproduksi di Indonesia.
"Jadi kami tunggu aja. Tapi untuk pasar hibrid atau listrik rasanya (pabrik itu) belum untuk Asean, (pabrik di Indonesia) hanya konvensional (yang ditujukan ke pasar Asean)," kata Roy.
Gagal capai target di 2017Sementara itu untuk penjualan Mazda di Indonesia selama 2017 tidak mencapai target. Penjualan retail Mazda hanya berjumlah 4.000-an unit, sedangkan target 5.000 unit. Memasuki 2018, EMI percaya diri dengan menaikkan target penjualan menjadi 6.000 unit, di mana tulang punggung penjualan diharapkan datang dari Mazda2.
Wholesales (penjualan dari pabrik ke dealer) Mazda berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) selama 2017 berjumlah 3.861 unit. Dan Mazda2 mendominasi penjualan sebanyak 1.361 unit.
(mik)