Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana Huawei untuk menuai impresi positif jelang penjualan perdana ponsel pintar Mate 10 nampaknya tak berjalan mulus.
Isu pemalsuan ulasan Mate 10 Pro dikabarkan bermula saat Huawei mengadakan kontes dalam grup Facebook yang beranggotakan 60 ribu orang pada Rabu (31/1) lalu,
Kontes tersebut mengharuskan anggota grup menuliskan komentar pada laman pre-sale di situs Best Buy dan pemenangnya berkesempatan untuk menguji ponsel Huawei Mate 10 Pro dalam bentuk beta. Anehnya, pihak perusahaan menghapus pengumuman kontes itu dari grup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keanehan tidak berhenti sampai di situ, sebab dalam laman pre-sale Best Buy memuat 108 ulasan positif, dan sekitar 103 ulasan ditulis tepat atau bahkan setelah tanggal 31 Januari ketika kontes telah berakhir.
Hal aneh lainnya kemudian diketahui banyak orang yang menulis ulasan tentang Huawei Mate 10 Pro tanpa memegang produknya terlebih dulu. Namun demikian, mereka tetap memberikan 5 buah bintang untuk produk yang bahkan belum pernah mereka lihat itu.
Perusahaan yang berbasis di Shenzhen, China itu diduga melakukan praktik tersebut demi melanggengkan penjualan produk anyarnya di AS. Huawei memang belum memiliki operator resminya di Amerika, meski sudah menawarkan pembelian Huawei Mate 10 Pro melalui sistem pre-order.
Upaya melibatkan calon pengguna yang membuat ulasan Huawei Mate 10 Pro dipercaya bisa mendongkrak penjualan dan kepercayaan publik. Namun langkah curang tersebut diduga justru akan menurunkan kepercayaan publik terhadap produk terbaru Huawei.
Padahal, Best Buy telah memastikan Huwei Mate 10 Pro sebagai produk yang memenuhi standar dan peraturan mereka. Hanya saja, isu ulasan palsu justru bisa menjadi sandungan bagi rival senegara Redmi tersebut.
"Kami berhak untuk tidak mengunggah ulasan terhadap produk Anda jika kontennya melanggar aturan Best Buy," jelas pengecer melalui situs itu.
Pelanggaran konten pada ulasan itu antara lain berisi iklan, spam, dan referensi yang merangarah pada produk, penawaran, dan situs lainnya. Ulasan palsu mengenai produk tersebut kebanyakan diketahui berisi iklan, lantaran dilakukan demi memenangkan kontes meski sama sekali belum pernah memegang produknya.
Diberitakan
The Verge, produk anyar Huawei tersebut terhitung kewalahan menembus pasar AS. Isu kepercayaan dan keamanan dari insiden di masa lalu, ditambah tidak adanya operator yang bersedia memboyong produk ke pasaran menambah batu sandungan Huawei.
Operator AT&T dan Verizon diketahui menolah memasarkan Mate 10 Pro, sementara Cicso menggungat Huawei karena dugaan pencurian kode sumber dan aksi memata-matai pemerintah China.
(sat/evn)