Mitsubishi Jual 1,3 Juta Kendaraan Niaga Ringan
CNN Indonesia | CNN Indonesia
Jumat, 02 Mar 2018 10:12 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kendaraan niaga ringan Mitsubishi telah teruji lebih dari 46 tahun di Indonesia. Dalam rentang waktu tersebut Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) telah berhasil menjual lebih dari 1,3 juta unit.
Model L300 tetap menjadi pilihan pengusaha Indonesia yang dibuktikan dengan penjualan yang telah mencapai lebih dari 600.000 unit dan meraih lebih dari 80 persen pada tahun 2017 di segmen small pickup 4x2.
Sementara di kelas mini pickup 4x2, T120ss telah meraih total penjualan lebih dari 600.000 unit semenjak diperkenalkan pertama kali pada tahun 1971.
Selain itu pada kendaraan niaga ringan berpenggerak empat roda melalui Triton 4x4 yang diklaim menjadi pemimpin pasar di kelas small pickup 4x4 dengan pangsa pasar 60 persen pada 2017. Capaian itu meningkat hampir 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Fokus kami adalah melakukan pengembangan berkelanjutan agar dapat menghadirkan kendaraan yang sesuai dengan pasar niaga ringan Indonesia," kata Direktur of Sales & Marketing Division MMKSI Irwan Kuncoro di pameran otomotif komersial di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, kemarin.
Di tempat sama, Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai distributor resmi Mitsubishi Fuso mengumumkan telah menguasai 45 persen pasar kendaraan komersial di Indonesia.
"Capaian market share Mitsubishi Fuso di 2017 sebesar 45 persen mendorong kami dalam mencapai target yang lebih besar lagi untuk mendominasi pasar kendaraan niaga secara mutlak," kata Presiden Direktur KTB Atsushi Kurita.
Untuk mencapai penjualan lebih baik di tahun-tahun mendatang, Mitsubishi sudah menyiapkan strategi termasuk dengan produk terbarunya pada segmen medium duty truck (MDT), yaitu bernama Fighter. Dalam tiga tahun ke depan, Fuso menawarkan 16 varian Fighter dan beberapa di antaranya sudah siap dipasarkan tahun ini.
Dalam pameran otomotif komersial kali pertama di Tanah Air yang dibuka kemarin, (1/3), Fuso menampilkan enam truk Fighter untuk menunjang kebutuhan konsumen, yaitu Fighter FM65FS HiGear 4x2 Cargo, Fighter FN61FM HD 6x2 Tank, Fighter FN62F HD 6x4 Dump, dan Fighter FN 62F Tractor Head 6x4, serta Colt Diesel FE 74 HD Mixer dan FE 71 L Complete Bus.
Produk-produk itu disebutkan bakal menyesuaikan kebutuhan pasar Indonesia dan akan dirakit lokal di pabrik Mitsubishi Fuso di Pulo Gadung, Jakarta.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah akan mendukung peningkatan industri komersial dalam negeri dan menghentikan impor truk bekas. Ini bertujuan untuk menumbuhkan industri otomotif komersial dalam negeri untuk menopang roda perekonomian Indonesia.
Kapasitas produksi truk di Indonesia bisa mencapai 200 ribu unit per tahun, namun baru terpenuhi sebesar 90-an ribu per tahun. (mik)
Model L300 tetap menjadi pilihan pengusaha Indonesia yang dibuktikan dengan penjualan yang telah mencapai lebih dari 600.000 unit dan meraih lebih dari 80 persen pada tahun 2017 di segmen small pickup 4x2.
Sementara di kelas mini pickup 4x2, T120ss telah meraih total penjualan lebih dari 600.000 unit semenjak diperkenalkan pertama kali pada tahun 1971.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat sama, Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai distributor resmi Mitsubishi Fuso mengumumkan telah menguasai 45 persen pasar kendaraan komersial di Indonesia.
Untuk mencapai penjualan lebih baik di tahun-tahun mendatang, Mitsubishi sudah menyiapkan strategi termasuk dengan produk terbarunya pada segmen medium duty truck (MDT), yaitu bernama Fighter. Dalam tiga tahun ke depan, Fuso menawarkan 16 varian Fighter dan beberapa di antaranya sudah siap dipasarkan tahun ini.
Dalam pameran otomotif komersial kali pertama di Tanah Air yang dibuka kemarin, (1/3), Fuso menampilkan enam truk Fighter untuk menunjang kebutuhan konsumen, yaitu Fighter FM65FS HiGear 4x2 Cargo, Fighter FN61FM HD 6x2 Tank, Fighter FN62F HD 6x4 Dump, dan Fighter FN 62F Tractor Head 6x4, serta Colt Diesel FE 74 HD Mixer dan FE 71 L Complete Bus.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah akan mendukung peningkatan industri komersial dalam negeri dan menghentikan impor truk bekas. Ini bertujuan untuk menumbuhkan industri otomotif komersial dalam negeri untuk menopang roda perekonomian Indonesia.
Kapasitas produksi truk di Indonesia bisa mencapai 200 ribu unit per tahun, namun baru terpenuhi sebesar 90-an ribu per tahun. (mik)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK