
Antisipasi 'Carding' dan 'Spamming' saat Gunakan Kartu Kredit
Agnes Savithri, CNN Indonesia | Rabu, 21/03/2018 12:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini, tindak kriminal pembobolan data kartu kredit dan skimming ATM mulai marak kembali. Para pelaku aksi pembobolan pun sudah berbekal kemampuan teknologi yang mumpuni.
Pengamat keamanan siber Alfons Tanuwijaya mengungkapkan ada beberapa metode pencurian kartu kredit. Basisnya dua metode yakni online dan offline.
"Kalau online yah memanfaatkan malware, phishing, spam, hacking. Semua yang berhubungan dengan rekayasa sosial dan peretasan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (21/3).
Dia menjelaskan spamming merupakan aktivitas mengirimkan email broadcast ke banyak pengguna. Pelaku akan mengirimkan tautan atau link yang mengarahkan ke situs phising.
Dari situ pelaku bisa berpura-pura menjadi admin Apple atau Paypal. Mereka akan meminta korban untuk mengganti password ke situs phising.
Phising sendiri merupakan proses pengambilan data pribadi seperti nomor kartu kredit, nomor telepon, username suatu akun hingga passwordnya. Trik dari phising yakni memancing agar korban mau menyerahkan data.
Alfons pun menjelaskan metode carding yakni aktivitas menyalahgunakan data kartu kredit orang lain dan menggunakan untuk transaksi.
Biasanya data carding didapat secara offline misalnya ketika ada yang bayar restoran atau hotel datanya dicuri.
"Internet biasanya merupakan tempat mereka (pelaku kejahatan) memanfaatkan data kartu yang didapatkan karena mudah dan tidak ada resiko tertangkap jika belanja tatap muka," ujarnya.
Alfons menjelaskan praktik carding sudah marak terjadi sejak dahulu.
"Pencarian data waktu di gesek ke restoran atau toko atau hotel sulit dicegah," tambahnya. (age/age)
Pengamat keamanan siber Alfons Tanuwijaya mengungkapkan ada beberapa metode pencurian kartu kredit. Basisnya dua metode yakni online dan offline.
"Kalau online yah memanfaatkan malware, phishing, spam, hacking. Semua yang berhubungan dengan rekayasa sosial dan peretasan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (21/3).
Dari situ pelaku bisa berpura-pura menjadi admin Apple atau Paypal. Mereka akan meminta korban untuk mengganti password ke situs phising.
Phising sendiri merupakan proses pengambilan data pribadi seperti nomor kartu kredit, nomor telepon, username suatu akun hingga passwordnya. Trik dari phising yakni memancing agar korban mau menyerahkan data.
Biasanya data carding didapat secara offline misalnya ketika ada yang bayar restoran atau hotel datanya dicuri.
"Internet biasanya merupakan tempat mereka (pelaku kejahatan) memanfaatkan data kartu yang didapatkan karena mudah dan tidak ada resiko tertangkap jika belanja tatap muka," ujarnya.
Lihat juga:Antisipasi 'Skimming' saat Tarik Uang di ATM |
"Pencarian data waktu di gesek ke restoran atau toko atau hotel sulit dicegah," tambahnya. (age/age)
ARTIKEL TERKAIT

Jejak Sosok 'Hacker' Surabaya Black Hat Sebelum Dibekuk FBI
Teknologi 1 tahun yang lalu
Rayakan Hari Pers Nasional, Situs Dewan Pers 'Malah' Diretas
Teknologi 1 tahun yang lalu
Peretasan dan Pemblokiran Warnai Tahun 2017
Teknologi 1 tahun yang lalu
Peretas Kembali Bidik Sistem Perbankan
Teknologi 2 tahun yang lalu
BACA JUGA

Polisi Bongkar Modus Perekrutan Hacker Remaja Omzet Miliaran
Nasional • 05 December 2019 05:55
Polisi Ringkus Belasan Hacker Remaja Beromzet Miliaran
Nasional • 05 December 2019 05:33
Polri Tangkap Peretas Situs Kemendagri
Nasional • 28 September 2019 03:07
KPU: Peretas Situng Cuma di Halaman, Tak Sampai Masuk Rumah
Nasional • 20 June 2019 18:14
TERPOPULER