
Survei Kepuasan 'Kinclong', Netizen dan Pengamat Kritik Gojek
Agnes Savithri, CNN Indonesia | Jumat, 23/03/2018 19:00 WIB

Survei tersebut menunjukkan Go-Ride menjadi moda transportasi pilihan yakni 85 persen. Sekitar 63 persen menggunakannya untuk pulang dan pergi kerja atau kuliah atau sekolah.
Survei itu juga menunjukkan 99 persen konsumen merasa puas menggunakan Go-Jek. Namun, bertolak belakang dengan hasil survei.
Sehingga para netizen mengirimkan pesan kepada admin @gojekindonesia. Ada netizen yang masih terkena tipuan menang undian dari gojek.
Dalam akunnya, dia menuliskan mendapat iming-iming hadiah sebesar Rp2 juta.
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
Sebagian netizen pun mengeluhkan pengisian pulsa dan paket data.
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
Dan rangkaian keluhan lainnya dari mulai meributkan kesejahteraan driver hingga pengiriman barang menggunakan Go-Send yang tidak sampai. Padahal dalam survei, Go-Send menjadi pilihan utama bagi konsumen untuk layanan pengiriman barang.
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
[Gambas:Twitter]
Lebih lanjut dari survei, 89 persen pengguna memilih memberikan bintang lima kepada mitra Go-Jek. Sementara, 50 persen pengguna memilih memberikan bintang empat kepada mitra Go-Jek.
Pengamat sangsikan hasil survei
Menanggapi hasil survei Gojek tersebut, pengamat transportasi dari Universitas Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno menyebut bahwa ia menyangsikan validitas hasil survei tersebut.
Ia menilai hasil kajian tersebut merupakan pesanan aplikator dan hanya mempertimbangkan masalah ini dari satu sisi belaka.
"Karena kajian yang bayar aplikator, jadi tidak mungkin kasih data buruk," tulisnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (23/3).
"Apa artinya, nilai ekonomi dari sisi pendapatan saja? Tidak melihat nilai ekonomi dari kemacetan, kesemrawutan, penggunaan energi, polusi udara, kecelakaan, (itu) belum dihitung," tambah dia lagi.
Padahal, menurut Djoko, angka-angka kajian terkait nilai ekonomi dari kemacetan, kesemrawutan, penggunaan energi, polusi udara, kecelakaan sudah pernah dikaji oleh BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek). (age/asa)
ARTIKEL TERKAIT

GoPay Bakal 'Menghilang' di GoFood Festival
Teknologi 3 bulan yang lalu
BI Nilai Penggunaan Kode QR GoPay Tidak Sesuai Izin Uji Coba
Teknologi 3 bulan yang lalu
BI Minta GoPay Hentikan Pembayaran dengan Kode QR
Teknologi 3 bulan yang lalu
Perkuat Gopay, Gojek Caplok Kartuku, Midtrans dan Mapan
Teknologi 4 bulan yang lalu
Gojek Angkat Bicara Terkait Saldo Gopay yang Hilang
Teknologi 6 bulan yang lalu
Saldo Gopay yang Pagi Hilang, Kini Sudah Kembali
Teknologi 6 bulan yang lalu
BACA JUGA

Gojek Dikabarkan Jajaki Singapura, Gandeng Operator Taksi
Teknologi • 24 April 2018 17:58
Mei Nanti, Warga Gorontalo Bisa Pesan Bentor Lewat Gojek
Teknologi • 24 April 2018 11:30
Ojek Online Anggap Jokowi 'Bohong' soal Payung Hukum
Teknologi • 23 April 2018 19:20
Kecelakaan Tinggi, Polri Kekeh Sepeda Motor Tak Jadi Angkutan
Teknologi • 13 April 2018 13:53
BERITA TERBARU

Harga Xpander Naik Rp3 Juta Lebih Mahal Awal Mei
Teknologi • 4 jam yang lalu
Peneliti Temukan Melasma Pada Wanita Akibat Faktor Genetik
Teknologi • 5 jam yang lalu
AHM-Panasonic Siapkan Baterai Kendaraan ala 'Tabung Gas'
Teknologi • 5 jam yang lalu
Mitsubishi Tambah Investasi untuk Mempersingkat Inden Xpander
Teknologi • 6 jam yang lalu
Bos Mitsubishi Ungkap Alasan Mobil Listrik Cocok 'Mengaspal'
Teknologi • 7 jam yang lalu
TERPOPULER

Harga Xpander Naik Rp3 Juta Lebih Mahal Awal Mei
Teknologi • 4 jam yang lalu
KPPU Sebut Akuisisi Grab Indonesia Tak Kendalikan Uber
Teknologi 10 jam yang lalu
Peneliti Temukan Melasma Pada Wanita Akibat Faktor Genetik
Teknologi 5 jam yang lalu