Jakarta, CNN Indonesia -- Elon Musk mengeluarkan kata-kata kontroversial untuk produsen mobil global dengan menyinggung kinerja kecepatan pabrik.
Menurut pendiri perusahaan mobil listrik Tesla itu, pabrikan otomotif selama masih lamban dalam memproduksi kendaraan penumpang. Ini dampak dari mempercayai tenaga manusia dalam merakit mobil.
Padahal, dijelaskan Musk dengan mengurangi tenaga manusia, menyederhanakan desain mobil dan memasang lebih banyak robot, maka pabrik-pabrik tersebut bisa lebih banyak memproduksi mobil dalam satu tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Musk, salah satu contoh pabrik Tesla di masa depan akan dapat memproduksi sebanyak satu juta kendaraan per tahun dalam satu pabrik atau empat kali lipat dari pabrik mobil pada umumnya dan kapasitas produksi lebih besar daripada pabrik tersibuk di dunia, yaitu pabrik Volkswagen di Wolfsburg, Jerman.
"Industri otomotif berpikir mereka benar-benar pandai di bidang manufaktur dan sebenarnya mereka pandai memproduksi. Tetapi mereka hanya tidak menyadari seberapa banyak potensi yang ada untuk ditingkatkan. Ini jauh lebih dari yang mereka pikirkan," kata Musk yang menyebut kecepatan pabrik mobil saat ini lebih lambat daripada nenek-nenek berjalan kaki. Dan mengapa tidak seperti orang
jogging seperti dikutip dari
Forbes.com.
Namun sejumlah pengamat menilai ambisi Elon Musk tentang pabrik yang sepenuhnya otomatis yang akan memproduksi satu juta mobil dalam tahun adalah pemborosan yang menghambur-hamburkan dana dan akhirnya gagal. Pabrik produksi mobil yang ada saat ini dinilai lebih efektif ketimbang visi dan misi Elon Musk.
Untuk satu hal, pabrik yang dimaksud pria kelahiran 46 tahun silam itu bisa saja mengabaikan permintaan konsumen. Satu sisi Musk disebut tidak mungkin memproduksi satu juta unit mobil seperti Model Y, sementara pabrik Tesla belum diresmikan.
Sebelumnya diberitakan bahwa produsen mobil listrik asal Amerika, Tesla, menunda peluncuran sedan terbaru Model 3 pada Rabu, 3 Januari 2017. Pengumuman penundaan tersebut adalah kali kedua sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kabarnya Musk berencanan meluncurkan Model 3 sebelum masuk semester kedua 2018.
"Jika dia menginstal semua peralatan robot pada fasilitas pabrik untuk menjalankan visinya, itu akan menjadi bencana," kata Jeffrey Liker, Profesor dari Universitas Michigan sekaligus penulis buku 'The Toyota Way' yang menguraikan prinsip-prinsip
lean manufacturing atau sebuah cara berpikir, filosofi, metode dan strategi manajemen untuk meningkatkan efisiensi yang telah memengaruhi seluruh industri.
Pada akhirnya dengan 'robotisasi', Liker percaya bahwa bencana tidak bisa dihindari, karena orang pintar di sekitarnya akan menemukan ide-idenya tidak berguna.
Liker sempat bereaksi pernyataan Musk dalam konferensi telepon dengan analis Wall Street pada 7 Februari untuk meninjau kinerja Tesla 2017, yang mengalami kerugian sebesar US$ 2 miliar atau setara Rp27 triliun.
Musk menanggapi kerugian yang dialami Tesla saat itu bahwa perusahaannya terlalu percaya diri. Musk mengakui jika tenaga manusia masih dibutuhkan untuk ke depannya seperti perusahaan Toyota yang membanggakan sumber daya manusia mereka.
(mik)