Jakarta, CNN Indonesia --
Qualcomm dikabarkan akan memangkas 1.500 karyawan dari 1.231 posisi di California. Perusahaan tidak mengungkap berapa banyak karyawan di luar AS yang terkena imbas PHK massal.
Kabar tersebut terungkap dari dokumen pemutusan kerja massal yang diajukan perusahaan kepada pemerintah.
Seluruh karyawan yang terkena imbas PHK dikabarkan akan mengakhiri masa kerja mereka pada 19 Juni mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam jangka waktu 30 hari, pemerintah AS meminta Qualcomm untuk melaporkan ke pemerintah ketika mulai memangkas lebih dari 50 karyawan dalam kurun waktu 30 hari. Demikian dilaporkan
CNN.
Di saat yang sama, sekitar 269 karyawan yang berada di kantor Qualcomm di Santa Clara dan San Jose diketahui juga kehilangan pekerjaan mereka.
Kabar pemecatan massal ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan pendapatan. Pada Januari lalu, Qualcomm berupaya memangkas pengeluaran sebesar US$1 miliar.
Sejak 2015 lalu, Qualcomm harus menelan pil pahit penjualannya menurun dan puncaknya diproyeksikan merosot hingga mencapai 3 persen pada tahun fiskal 2018.
Langkah PHK massal ini juga ditempuh setelah Presiden Trump menangguhkan tawaran
Broadcom untuk mengakuisisi bisnis Qualcomm. Trump melarang perusahaan asal AS tersebut berpindah tangan ke Broadcom yang notabene adalah pesaingnya.
(evn)