Jakarta, CNN Indonesia -- Inden
Xpander sudah mencapai lebih dari 66 ribu unit sejak meluncur pada Agustus 2017. Dampaknya masa penantian mobil sampai di rumah konsumen sampai enam bulan.
Kepala Pemasaran dan Marketing MMKSI Imam Choeru Cahya mengakui lamanya masa inden tak jarang konsumen memutuskan untuk membatalkan surat pemesanan kendaraan (SPK) Xpander.
"Inden masih cukup tinggi. Dan memang ada beberapa konsumen yang cancel, itu tidak dapat dipungkiri," kata Imam Choeru Cahya di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menurut dia, rata-rata konsumen yang membatalkan pesanan lantaran tidak sabar menanti terlalu lama. Terlebih, beberapa dari calon konsumen telah menjual kendaraannya demi mendapatkan Xpander.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Imam memastikan bahwa konsumen yang membatalkan SPK Xpander jumlahnya tidak signifikan ketimbang yang memutuskan untuk menanti mobil sampai di garasi rumah.
"(Jumlah) masih dihitung, dari Desember (sampai sekarang) angka cancel sangat sedikit karena dealer kami sudah mensosialisasikannya bahwa SPK di bulan tersebut tinggi," ucap dia.
Presiden Direktur MMKSI Kyoya Kondo menjelaskan untuk menyiasati konsumen tidak membatalkan sepihak, pihaknya punya cara tersendiri.
"Tapi banyak juga yang tetap memilih menunggu mobil ini. Nah untuk konsumen seperti ini kami punya beberapa aktivitas seperti gathering, memberi informasi tambahan. Intinya kami ingin meminimalisasi agar mereka tidak melakukan cancel," jelas Kondo.
Diberitakan sebelumnya, Mitsubishi akan menambah nilai investasi sekitar 1 miliar yen (Rp125,7 miliar) untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik hingga 100 persen menjadi 10.000 unit dari 5.000 unit per bulan, dan 30 persen produknya untuk memenuhi pasar ekspor.
Rencana tersebut belum termasuk menambah 400 karyawan dari sebelumnya 3.000 karyawan.
(age/mik)