Mengenal Tagar dan Trending Topic di Linimasa Twitter

RBC | CNN Indonesia
Minggu, 06 Mei 2018 23:43 WIB
Setidaknya dua pekan terakhir, Indonesia diramaikan gerakan pengambil pendekatan istilah lewat generalisasi di media sosial yakni lewat tanda pagar (hashtag/#).
Setidaknya dua pekan terakhir, Indonesia diramaikan gerakan pengambil pendekatan istilah lewat generalisasi di media sosial yakni lewat tanda pagar (hashtag/#). (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya dalam dua pekan terakhir, iklim politik Indonesia diramaikan gerakan yang mengambil pendekatan istilah lewat generalisasi topik di media sosial yakni lewat tanda pagar (hashtag/#).

Dua kubu berseberangan antara tagar #2019GantiPresiden bersinggungan dengan kubu seberang #DiaSibukKerja pada pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB/Car Free Day) di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, 29 April 2018.


Tagar yang paling ramai dibahas dalam satu waktu di Twitter itu kemudian dikenal dengan istilah topik yang sedang populer (trending topic). Pakar keamanan siber Ismail Fahmi menjelaskan bagaimana sebuah tagar dapat masuk dalam daftar tren terpopuler (trending topic) di linimasa Twitter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ismail menyatakan indikator yang membuat sebuah tagar menjadi trending bukanlah jumlah keseluruhan tweet yang mengandung tagar tersebut, melainkan kenaikan jumlah tweet dalam jangka waktu tertentu.

"Trending topic itu algoritmanya berdasarkan kecepatan seberapa banyak tagar itu disebut dalam tweet, dalam periode yang singkat," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (6/5).

Ia memberi contoh, misalkan sebuah tagar masuk ke daftar trending topic karena dalam waktu satu jam tagar itu disebut (termasuk retweet) dalam 3 ribu tweet.

Namun, pada jam berikutnya, tagar itu juga disebut sebanyak 3 ribu kali dalam tweet. Walaupun jumlahnya tinggi, tetapi hal ini dilihat sebagai sesuatu yang konstan oleh Twitter.

Di sisi lain, jika muncul sebuah tagar baru yang dalam satu jam disebut dalam seribu tweet, maka tagar itulah yang akan menjadi trending.

"Jadi bukan soal jumlah total, tapi kalau kenaikannya signifikan dalam waktu yang singkat, itu jadi trending," ujar Ismail.


Perbedaan User dan Bot pada Media Sosial

Untuk membuat sebuah tagar menjadi trending, seringkali digunakan bot untuk melakukan posting tweet maupun me-ReTweet agar jumlah tweet yang mengandung sebuah tagar naik dalam jumlah besar.

Ismail mengungkapkan cara membedakan bot dengan user adalah dengan memerhatikan pola posting tweet maupun ReTweet-nya.

"Bot cenderung diprogram untuk me-ReTweet akun-akun tertentu, biasanya hanya satu atau dua orang yang itu-itu saja. Kalau manusia biasanya tidak hanya me-ReTweet satu orang," tuturnya. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER