Menkominfo Beri Ranking OTT Halau Konten Negatif

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Senin, 12 Mar 2018 08:25 WIB
Menkominfo menyebut ada penyedia OTT yang tergolong kooperatif dan berkelit ketika diminta menanggalkan konten negatif dari platform mereka.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. (dok. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku pihaknya mengetahui penyedia layanan over-the-top (OTT) mana saja yang dinilai kooperatif. Lebih jauh ia membeberkan bagaimana respons penyedia OTT saat merespons permintaan pemerintah mengenai konten yang beredar di platform mereka.

Salah satu indikator kooperatif yang dimaksudnya antara lain kerjasama untuk menghalau konten negatif yang jadi permintaan pemerintah.

Menurut catatannya di tahun 2016, Facebook dan Instagram Kominfo meminta untuk menurunkan 501 akun. Namun yang berhasil ditanggalkan hanya 252 akun dan konten.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudi menyebut sejauh ini permintaan menanggalkan konten negatif disampaikan dengan cara baik-baik. Namun, menurutnya pihak OTT kerap berkelit seperti Facebook yang akhirnya hanya menurunkan 50 persen dari permintaan pemerintah.

Sementara di tahun 2017, pria yang kerap disapa RA menyebut respons Facebook menjadi lebih baik. Konten yang tidak diturunkan hanya tersisa 304 persen dari total 806 permintaan.

"Jadi secara total 1300an lebih akun minta di take down, 40 persen outstanding yang belum di take down (Facebook)," ujarnya di Kantor Kemenkominfo di Jakarta Pusat, Rabu (7/3).

Permintaan serupa juga dilayangkan Kominfo terhadap Twitter. Dari 522.901 permintaan, tersisa 1.238 laporan konten yang belum ditindak.

Rudi menilai performa kerja sama dengan Twitter sebagai yang paling kecil yakni sekitar 0,2 persen. Performa kerja sama paling tinggi tercatat dari Google dan YouTube mencapai 42 persen.

Di sisi lain, Rudiantara menilai tingkat performa kerjasama penanganan konten tertinggi sejauh ini dengan Telegram. "Di tahun 2017, kita minta 110 konten di Telegram dibersihkan dan itu dilakukan semua oleh mereka," jelasnya.

Lebih lanjut, ia meminta dukungan masyarakat untuk menindak tegas OTT yang dianggap tidak menuruti permintaan pemerintah.

"Kami punya catatan siapa yang kooperatif dan tidak. Yang tidak kooperatif saya mohon dukungan, mau diblokir atau dibiarkan?," ungkapnya. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER