Jakarta, CNN Indonesia -- Grup Lippo berinvestasi di Luno, perusahaan yang memperjualbelikan aset digital seperti
Bitcoin dan Ethereum. Luno adalah perusahaan jual beli aset digital yang berasal dari London, Inggris.
Perusahaan ini telah mendirikan kantor di Indonesia sejak Januari 2017 dan mengklaim telah menggaet sejumlah investor. Salah satunya adalah dengan menggaet konglomerat Grup Lippo.
"Salah satunya dari Venturra Capital yang dikepalai langsung oleh John Riady," ujar General Manager Luno Vijay Ayyar dalam konferensi pers di bilangan Thamrin, Jakarta, Rabu (9/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dari Venturra Capital, Luno mendapat kucuran dana dari Balderton Capital, RMI Holdings, Digital Currency Group, Dan Naspers yang merupakan investor di WeChat dan OLX.
Luno menyemarakkan pasar mata uang kripto yang sedang berkembang. Di Indonesia, Luno bersaing langsung dengan Indodax, yang dahulu bernama Bitcoin Indonesia.
Soal persaingan tersebut, Vijay mengatakan segmentasi pasar Luno cukup berbeda dengan Indodax. Menurutnya Luno lebih berfokus pada masyarakat awam yang tertarik mencoba berinvestasi di aset digital.
Hal itu berbeda dengan produk Indodax yang menurutnya tak begitu ramah dengan pengguna awal sehingga lebih disukai orang-orang yang sudah biasa berbisnis aset digital.
"Pada dasarnya seperti keluarga, ayah, ibu, yang ingin mencoba," imbuh Vijay.
Ini sebabnya Luno hanya memperjualbelikan Bitcoin dan Ethereum saja. Sebagai aset digital paling populer, mereka tak ingin menyuapi pelanggan pemula mereka dengan produk yang terlalu banyak.
Koleksi aset digital yang diperdagangkan di Luno memang kalah jauh ketimbang di Indodax. Bursa aset digital yang didirikan oleh Oscar Darmawan tersebut tak hanya memperdagangkan Bitcoin dan Ethereum, tapi juga Ripple, Litecoin, Bitcoin Cash, dan belasan aset digital lainnya.
"Kami terus mempertimbangkan menambah altcoin tapi untuk sementara ini hanya Bitcoin dan Ethereum saja," ucap Country Associate Luno, Claristy.
Luno mengklaim ada 300 ribu orang yang memakai layanannya, dengan 300-700 orang di Indonesia mendaftar setiap harinya. Mereka menargetkan pada 2025 nanti layanannya digunakan oleh satu miliar orang.
(eks)