Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa ledakan bom di tiga gereja Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (13/5) menjadi duka bagi netizen Indonesia. Melalui Twitter, mereka mengunggah cuitan dengan tagar #KamiMuak.
Kebanyakan tagar yang beredar berkisar soal rasa tidak takut atau ajakan untuk bersatu. Namun pemilik akun @tyravelpisces mengungkapkan dirinya merasa muak atas aksi terorisme.
"Maaf ya saya pribadi enggak setuju dan enggak suka dengan tagar-tagar ala Kami Tidak Takut bla bla bla. Ini omong kosong! Mau sampai kapan kita-kita (yang masih baik-baik saja) ini berdiam di zona nyaman hanya karena alasan tidak takut? Takut sih enggak, muak iya #KamiMuak,"tulisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tagar #KamiMuak seolah digunakan netizen untuk mengungkapkan kemarahan atau kekesalan atas aksi terorisme.
"Pergilah ke neraka para teroris dan pendukungnya #KamiMuak," tulis Anca Yuliansyah lewat akun @im_anca.
Sedangkan akun @anangsyaifulloh menuliskan bahwa dulu Surabaya sempat mendapat ancaman bom, tapi para pemuda Surabaya dikenal tidak memiliki rasa takut.
Pasukan Inggris bahkan pernah dipukul mundur oleh 'arek-arek' Surabaya.
Tagar #KamiMuak pun menyeruak di tengah tagar #prayforsurabaya dan tagar #KamiTidakTakut.
"Sekarang teroris kok berani-beraninya mengusik Surabaya. Ingin diratakan?" tulisnya.
Pagi tadi ledakan bom terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela (Jalan Ngagel), Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro dan Gereja pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Sawahan di Jalan Arjuno, Surabaya.
Ledakan terjadi di penghujung ibadah dan saat acara 'Istighosah Jawa Timur Damai' berlangsung di Mapolda Jawa Timur.
Pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur terakhir melaporkan terdapat sembilan korban meninggal dunia dan 40 korban luka-luka, dengan dua di antara korban yang tewas merupakan anggota kepolisian.
Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara itu Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengajak warga untuk tidak takut akan aksi terorisme.
Ia menegaskan pihaknya akan mengerahkan lurah, Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembinanaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) demi peningkatan keamanan dengan Polri sebagai inti.
"Sekali lagi jangan takut, ini bagian kita untuk melawan terorisme yang merusak kehidupan bernegara," kata Soekarwo.
(ard)