Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota Indonesia kembali mengumumkan menarik sebanyak 24.662 unit untuk menjalani program
Special Service Campaign (SSC).
Recall ini melibatkan Alphard, Corolla,
new Fortuner,
new Kijang Innova, dan
new Hilux tahun produksi mulai 7 Mei 2015 hingga 29 Januari 2016.
Pengumuman penarikan di Indonesia sesuai arahan dari Toyota Motor Corporation (TMC) mengenai ditemukannya potensi masalah sensor
airbag di sejumlah produk Toyota di dunia.
"Program SSC adalah layanan yang diberikan Toyota untuk memastikan produk-produk yang bahkan sudah berada di pelanggan masih terus diperhatikan, sehingga apabila ada sesuatu yang diperkirakan memberikan potensi yang dapat mengurangi kenyamanan dan keselamatan berkendara, maka Toyota akan memeriksanya," kata Wakil Presden Direktur Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto dalam keterangan resmi diterima CNNIndonesia.com, Senin (14/5).
"Dan jika diperlukan mengganti komponen kendaraan berdasarkan masalah yang ditemui, khususnya yang berkaitan dengan aspek keselamatan berkendara," ucapnya kemudian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar tepat sasaran, piha Toyota diundang melalui surat yang dikirimkan secara resmi dan kepada para pelanggan diharapkan untuk datang ke dealer atau bengkel terdekat.
"SSC hadir untuk memberikan layanan yang cepat dan efektif kepada para pelanggan Toyota. SSC kami hadirkan sebagai bagian dari upaya mewujudkan semangat peace of mind bagi pelanggan," jelas Henry.
Kegiatan kampanye perbaikan ini sebagai bentuk kelanjutan dari
recall atas enam model kendaraan Toyota produksi 2001-2012 yang diumumkan pada September 2017.
Adapun enam model yang ditarik diproduksi dari rentang tahun berbeda, seperti Corolla 2001-2011, Alphard 2010-2012, Camry 2002-2004, Nav1 2012, Vios 2006-2012 dan Yaris 2006-2012. Lebih dari 97.000 mobil Toyota di dalam negeri yang ditarik saat itu karena masalah
inflator airbag.
Di dunia,
recall airbag Toyota dilakukan sejak 2015 silam dan terus berlangsung. Mobil-mobil itu disinyalir menggunakan kantong udara yang bermasalah.
Dikabarkan bahwa kantung udara tetap mengembang ketika terjadi tabrakan, namun ledakan inflator terlalu kuat sehingga serpihan logam menembus keluar
airbag dan dapat melukai penumpang.
(mik)