
Tekan Hoaks Bom Surabaya, Warga Diimbau Cek Fakta
Eka Santhika, CNN Indonesia | Senin, 14/05/2018 13:13 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Dedy Permadi, pengamat digital sekaligus Ketua Umum Gerakan #Siberkreasi menyebut bahwa saat ini platform pengecekan fakta yang ada masih belum bisa menandingi kecepatan produksi dan penyebaran hoaks.
Hal ini disampaikan Dedy saat ditanyai terkait maraknya berita hoaks yang menyebar di platform media sosial dan layanan perpesanan pasca terjadinya ledakan bom di Surabaya, Minggu (13/5).
"[Warga] bisa menggunakan platform stophoax.id. [Tapi,] kalau mengandalkan platform checker yang disediakan pemerintah tidak akan secepat penyebaran hoaks itu sendiri," tuturnya saat dihubungi lewat sambungan telepon, Senin (14/5).
"Sebab hoaks bisa menyebar tiap detik, sementara tim perlu waktu untuk melakukan klarifikasi [...] Meski demikian pemerintah akan tetap mengupayakan," tuturnya lagi.
Untuk itu, menurut Dedy, cara tercepat adalah dengan melakukan pengecekan informasi yang diterima secara mandiri. Ia mengimbau agar masyarakat jangan terlalu cepat membagi informasi yang diterimanya. Sebaiknya dilakukan pengecekan fakta terlebih dulu ke media atau ke situs resmi pemerintah.
"Kalau dapat berita jangan cepet di-share, dicek dulu di [media] televisi, rilis pemerintah, kalau ragu jangan dibagi. Pengecekannya di level individu," tandasnya.
Situs stophoax.id sendiri adalah hasil kerjasama Siberkreasi dengan beberapa institusi seperti Dewan Pers, ICT Watch, Kominfo, Kepolisian, dan beberapa instansi terkait lainnya.
Sementara Siberkreasi adalah gerakan nasional untuk menanggulangi penyebaran konten negatif melalui internet seperti hoaks, cyberbullying, dan penyebaran radikalisme secara online.
(eks)
Hal ini disampaikan Dedy saat ditanyai terkait maraknya berita hoaks yang menyebar di platform media sosial dan layanan perpesanan pasca terjadinya ledakan bom di Surabaya, Minggu (13/5).
"[Warga] bisa menggunakan platform stophoax.id. [Tapi,] kalau mengandalkan platform checker yang disediakan pemerintah tidak akan secepat penyebaran hoaks itu sendiri," tuturnya saat dihubungi lewat sambungan telepon, Senin (14/5).
Untuk itu, menurut Dedy, cara tercepat adalah dengan melakukan pengecekan informasi yang diterima secara mandiri. Ia mengimbau agar masyarakat jangan terlalu cepat membagi informasi yang diterimanya. Sebaiknya dilakukan pengecekan fakta terlebih dulu ke media atau ke situs resmi pemerintah.
"Kalau dapat berita jangan cepet di-share, dicek dulu di [media] televisi, rilis pemerintah, kalau ragu jangan dibagi. Pengecekannya di level individu," tandasnya.
Sementara Siberkreasi adalah gerakan nasional untuk menanggulangi penyebaran konten negatif melalui internet seperti hoaks, cyberbullying, dan penyebaran radikalisme secara online.
FOKUS
Teror Bom Surabaya |
ARTIKEL TERKAIT

Facebook Aktifkan 'Safety Check' Usai Ledakan di Surabaya
Teknologi 1 tahun yang lalu
Peneliti Sebut Hoaks Masalah Global yang Cepat Menyebar
Teknologi 1 tahun yang lalu
Peneliti Ungkap Hoaks Lebih Cepat Menyebar dari Berita Asli
Teknologi 1 tahun yang lalu
Menyoal Kelahiran MCA dan Kiprahnya Menebar Hoax
Teknologi 1 tahun yang lalu
Google, Facebook & Twitter Absen dalam Deklarasi Lawan Hoaks
Teknologi 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Laporkan Hoaks Selingkuh, Nella Kharisma Diperiksa 3 Jam
Nasional • 03 December 2019 04:52
Pertamina Bantah Gaji Direksi dan Ahok Rp3,2 M per Bulan
Ekonomi • 25 November 2019 16:58
Wamenhan Waspadai Serangan Siber Via Konten Hoaks
Nasional • 20 November 2019 09:10
Tjahjo: Surat Pembagian SK CPNS 2018/2019 Palsu
Nasional • 05 November 2019 19:56
TERPOPULER

Anies Nafsu Pajak BBN Mobil Listrik Gratis Mulai Januari 2020
Teknologi • 1 jam yang lalu
VIDEO: Daur Ulang Plastik dengan Cahaya Matahari
Teknologi 2 jam yang lalu
Wakil Rakyat Pemilik Tesla Dirikan Komunitas Mobil Listrik
Teknologi 2 jam yang lalu