Jakarta, CNN Indonesia -- Fiat Chrysler Automobiles, pemilik merek Jeep dan Maserati bakal menghentikan produksi kendaraan penumpang bermesin diesel pada 2021 di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Namun, keputusan tersebut tidak diterapkan untuk kendaraan komersial ringan.
"Kami berencana untuk menghentikan mesin diesel pada semua kendaraan penumpang pada 2021," kata Fiat Chrysler Automobiles NV Chief Executive Officer Sergio Marchionne, seperti dilansir
AFP, Senin (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Divisi Jeep dan Maserati menuturkan hal tersebut merupakan rencana perusahaan untuk masuk ke industri mobil ramah lingkungan, yang bakal diganti dengan mesin listrik.
Investasi juga akan ditambah untuk mendukung rencana tersebut dengan total sekitar Euro 9 miliar atau US$10,5 miliar. Dengan rencana itu, perusahaan mengaku optimistis dapat menargetkan penjualan kendaraannya, baik Fiat maupun dari anak perusahaan.
Jeep sendiri diperkirakan sekitar 1,9 juta unit pada 2018 atau naik dibandingkan dengan 2017 yakni 1,4 juta unit. Maserati, dengan model Biturbo, menargetkan untuk memproduksi 100 ribu kendaraan pada 2022 atau dua kali jumlah yang dibuat pada 2017.
Saat ini, Maserati juga hanya akan didukung oleh mesin Ferrari hibrida atau listrik.
Sedangkan Alfa Romeo menargetkan angka penjualannya hingga lebih dari 50 persen pada 2022, dari tahun ini yang diperkirakan mencapai 170.000.
Tidak hanya Fiat, langkah tersebut juga menjadi rujukan bagi produsen lain untuk membuat produk lebih hijau. Misalnya Toyota, selain masuk ke sektor kendaraan hibrida, produsen itu juga mengumumkan akan menghentikan model dieselnya di Eropa pada akhir tahun ini.
Penjualan mobil kini memang terus menanjak, khususnya di beberapa negara tertentu. Badan Energi Internasional mencatat penjualan mobil listrik global jumlahnya meningkat menjadi 54 persen pada 2017.
(asa)