Jakarta, CNN Indonesia -- Konsumsi berita di media sosial (medsos) mengalami tren penurunan di kalangan muda. Para muda-mudi itu mulai beralih ke WhatsApp sebagai tempat mencari berita.
Temuan itu diperoleh dari survei teranyar Reuters Institute yang menyertakan suara dari 74.000 responden dari 37 wilayah berbeda.
"Pemakaian media sosial untuk konten berita mulai menurun di sejumlah pasar kunci setelah tumbuh bertahun-tahun," ujar Nic Newman, peneliti dari Reuters Institute, Kamis (14/6).
Dibanding tahun lalu, studi tersebut mendapati konsumsi berita di Facebook turun 9 poin di Amerika Serikat (AS) dan turun 20 poin untuk pembaca muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Newman, ada lebih banyak orang yang mencari dan mengonsumsi berita dalam aplikasi pesan instan agar lebih intim dan tidak konfrontatif dengan orang lain.
Konfrontatif dapat diartikan kondisi media sosial yang kerap menimbulkan perdebatan terbuka yang tak jarang berujung polarisasi. Hal ini yang menyebabkan beberapa pengguna media sosial enggan mengomentari suatu berita yang mereka temui.
Seorang responden dalam survei tersebut mengibaratkan memakai media sosial seperti mengenakan topeng.
"Ketika berada di dalam grup yang berisi teman-teman saya, topeng itu terlepas dan bisa menjadi diri saya sendiri."
Survei dari Reuters Institute ini dilakukan sebelum algoritme Facebook terkait konten berita yang beredar di dalamnya. Algoritme Facebook diprotes karena kerap memprioritaskan berita keliru.
(mik)