BMKG Ungkap Proses Terjadinya Embun Beku

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Jul 2018 16:57 WIB
BMKG menyatakan embun beku di beberapa wilayah di Indonesia terkait erat dengan aliran suhu dingin dari Benua Australia.
BMKG menyatakan embun beku di beberapa wilayah di Indonesia terkait erat dengan aliran suhu dingin dari Benua Australia. (CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam beberapa hari belakangan, embun upas atau embun beku mulai muncul seperti yang terjadi di Dataran Tinggi Dieng khususnya Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Fenomena alam itu diperkirakan muncul akibat suhu dingin dari Benua Australia.

Menanggapi fenomena ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasannya. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas 1 Bandung, Jadi Hendarmin menyatakan, proses embun biasanya akan terbentuk dengan baik pada malam hari yang cerah dan tenang.

"Karena jika ada angin yang bertiup, maka tidak akan ada cukup waktu bagi uap air untuk bersentuhan dengan permukaan objek yang dingin sehingga uap air tidak akan dapat mengembun," kata Jadi dalam pesan tertulisnya, Sabtu (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kemudian, lanjut dia, ketika matahari bersinar kembali dan memanaskan permukaan objek-objek, embun akan menguap.

"Ketika suhu cukup rendah, embun akan berbentuk es, bentuk ini disebut embun beku," tuturnya.

Jadi menjelaskan, embun beku biasanya merupakan pola dari kristal-kristal es yang terbentuk dari uap air di atas rumput, daun, dan benda-benda lainnya.

"Embun beku terbentuk terutama pada malam yang dingin dan tak berawan ketika suhu udara di bawah 0 derajat celsius yang merupakan suhu titik pembekuan air," jelasnya.


Suhu Dingin Wajar

Menurut Jadi, suhu dingin yang terjadi belakangan ini merupakan hal yang wajar dan setiap tahun pasti akan terulang. Terutamanya bagi wilayah yang berada di zona musim yang dipengaruhi oleh angin musim. Selama periode musim kemarau yang angin musimnya dari timur atau tenggara atau angin pasat tenggara, membawa massa udara dingin kering dari daratan Australia.

"Puncak musim dingin di Australia berkisar antara bulan Juli, Agustus September. Jadi kondisi dingin ini lebih dipengaruhi oleh pengaruh musim terutama musim dingin di Australia," paparnya.


Di samping itu Jadi mengatakan, pemicu lainnya berupa gangguan badai Maria di perairan sebelah timur laut Filipina, yang menyebabkan cepatnya sampai kondisi dingin dari Australia ke wilayah Jawa Barat khususnya. (hyg/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER