Kia Jawab Soal Kepindahan Kantor Pusat di Sunter

M. Ikhsan | CNN Indonesia
Rabu, 18 Jul 2018 14:58 WIB
Kia berharap masih bisa meningkatkan penjualan mobil di Indonesia meski produk-produknya kalah bersaing dengan para pesaing.
Kia Mobil Indonesia masih punya komitmen untuk pasar mobil Indonesia dengan menawarkan produk berkualitas. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kia Mobil Indonesia (KMI) akhirnya buka suara soal manajemen KMI yang akan pindah ke lokasi baru di jalan Garuda, Kemayoran, Jakarta.

Direktur Kia Mobil Indonesia (KMI) Johnny Darmawan mengatakan bahwa benar manajemen KMI akan pindah ke lokasi baru di Kemayoran, namun kepindahan yang dimaksud adalah divisi servis atau dealernya dimulai bulan depan, sementara kantor pusat KMI di Sunter, Jakarta Utara masih menempati gedung lama.

"Kami memang sedang konsolidasi, organisasi dan brand marketing kami lagi menyatukan semua agar tidak terjadi miskomunikasi. Kantor pusat KMI KMI tetap dan servisnya (dealer 3S) akan pindah. KMI tetap (di Sunter)," ucap Johnny kepada CNNIndonesia.com di sela-sela peluncuran Grand Sedona diesel di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Rabu (18/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Djohnny kantor pusat KMI di Sunter memang ditempati oleh manajemen KMI dan bengkel dengan layanan 3S (sales, service dan spare part). Terkait kepindahan divisi servis ke Sunter dikarenakan waktu sewa sebagian gedung sudah selesai, sedangkan waktu sewa gedung untuk manajemen KMI masih terus berjalan.

"KMI tetap untuk sementara. Mungkin kalau kita lihat perkembangan (ke depan), apakah cari yang lebih baik, cari lokasi. Pastilah (manajemen KMI cari lokasi baru)," jelas Johnny.

Dijelaskan Johnny, rencana kepindahan kantor pusat KMI dan divisi servis efek dari ketatnya persaingan industri otomotif dalam negeri. Ia pun tidak bisa menutupi bahwa produk Kia kalah bersaing di Indonesia.

Johnny meyakini ke depannya Kia masih terus berkomitmen untuk pasar mobil Indonesia, meski pasarnya mengecil.

"Yang namanya bisnis itu, produk harga Rp200 jutaan itu banyak. Persaingan memang ketat, kami lagi berusaha untuk pasarkan produk yang diterima. Korea itu produk global, tidak bisa mengembangkan produk untuk negara tertentu. Dan ini kami carikan produk yang damai, sejajar dan bisa bersaing di pasar Indonesia," tukas Johnny. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER