Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah
arkeolog di
Mesir menemukan sebuah sarkofagus atau tempat kubur batu yang tertimbun sejauh lima meter di bawah permukaan tanah di kota Alexandria. Peti berukuran 2x3 meter dengan berat hampir 3 ton itu merupakan sarkofagus utuh terbesar yang pernah ditemukan di Alexandria.
Sarkofagus tersebut berhasil dibuka pada Rabu (18/7) dan di dalamnya terdapat tiga kerangka manusia yang dulunya diduga adalah prajurit pada masa pemerintahan para firaun di Mesir. Dilansir dari
BBC, ara arkeolog hal ini diasumsikan karena terdapat retak bekas tertusuk anak panah pada salah satu tengkorak.
Bagian dalam peti juga digenangi dengan air berwarna merah kecokelatan yang berbau busuk. Air kotor ini digunakan untuk mempercepat proses penguraian mayat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tadinya, sejumlah pengamat sempat mengira kalau sarkofagus ini digunakan untuk menyimpan jenazah Aleksander Agung. Sebab berdasarkan umur sarkofagus, mereka menduga berasal dari awal era Potelamic (sekitar tahun 323 sebelum Masehi). tahun tersebut merupakan masa setelah kematian Aleksander.
Ketiga kerangka akan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui umur mereka, pada masa apa mereka hidup, dan penyebab kematian mereka.
Menanggapi ketakutan masyarakat tentang kutukan yang mungkin tersimpan di dalam sarkofagus tersebut, sekretaris jenderal Supreme Council of Antiquities, Mostafa Waziri menegaskan bahwa tim tidak terkena kutukan apapun setelah membuka sarkofagus itu.
"Kami sudah membukanya, dan dunia tidak diselimuti kegelapan. Saya adalah orang pertama yang melongokkan kepala ke dalam sarkofagus itu, dan sekarang saya berdiri di hadapan Anda. Saya baik-baik saja," ujarnya, dikutip dari
Business Insider.
Meski kutukan sudah dibantah, saat ini masyarakat tidak boleh mendekati lokasi penggalian karena kekhawatiran bahwa sarkofagus tersebut mengandung gas beracun.
(eks)