Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomena gerhana bulan total terlama yang menghiasi langit Indonesia pada Sabtu (28/7) dini hari. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memperkirakan fenomena alam unik ini diiringi dengan Planet Mars yang bisa dilihat oleh mata telanjang dan kemunculan hujan meteor.
Kendati demikian tidak ada hujan meteor yang terlihat saat acara nobar gerhana bulan total di Pusat Peraga Iptek Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Jakarta.
Direktur PP Iptek Syachrial Annas mengatakan sesungguhnya ada hujan meteor, namun itu tidak terlihat karena terhalang sinar bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya ada hujan meteor. Tapi arah hujan meteor itu lagi dari arah bulan. Dan bulan ini lagi terang malam ini. Jadi tidak terlalu kelihatan," kata Syachrial di Gedung PP Iptek, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (28/7).
Kendati demikian, masyarakat Indonesia tidak perlu kecewa. Pasalnya Planet Mars bisa terlihat oleh mata telanjang.
Tak hanya itu masyarakat Indonesia juga diberi bonus Planet Venus yang juga bisa diamati dengan mata telanjang.
"Tadi Venus sama Mars kelihatan dengan mata telanjang. Masih nampak dari jam 19.00 WIB sampai 21.00 WIB. Tidak perlu pakai teleskop," ujar Syachrial.
Syachrial mengatakan PP Iptek mengadakan nonton bareng dan peneropongan bersama gerhana bulan total untuk meningkatkan edukasi pada masyarakat khususnya kepada pelajar terkait ilmu astronomi.
Edukasi ini ditingkatkan dengan cara memberikan keseruan mengamati fase gerhana bulan
"Gerhana bulan total memang aman dilihat mata tapi akan sangat menarik bila dilihat melalui teleskop. Siswa dan masyarakat bisa melihat detik detik gerhana yang lebih menakjubkan," kata Syachrial.
Syachrial mengatakan gerhana bulan total kali ini cukup spesial, karena gerhana bulan total ini merupakan gerhana bulan total terlama di abad 21 dengan durasi 103 menit.
Selanjutnya terjadinya bulan mikro atau bulan mini di mana jarak bulan masih berada di jarak terjauhnya dengan bumi saar gerhana.
Saat gerhana bulan total, bulan akan berukuran lebih kecil daripada biasanya.
Puncak gerhana terjadi pada 28 Juli pukul 02.30 WIB sampai 04.13 WIB.
Sebelum bulan memasuki fase gerhana untuk diteropong, Syachrial mengatakan pihaknya juga mengadakan peragaan sains, pemutaran film gerhana, dan mengaktifkan alat peraga di PP Iptek agar bisa dinikmati pengunjung.
"Tadi sebelum masuk fase gerhana bukan. Kami adakan peragaan sains, lalu putar film astronomi. Semua alat peraga sains kita aktifkan supaya mereka bisa pakai juga," kara Syachrial.
Menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), nantinya Mars hanya akan berjarak sekitar 57,6 juta kilometer (35,8 juta mil) dari Bumi, menjadikannya jarak terdekat dan Mars tidak akan berada sedekat ini lagi sampai 15 September 2035.
(ard)