Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Peraga Iptek Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi Indonesia pada Jumat (27/7) malam sampai Sabtu (28/7) pagi mengadakan nonton bareng fenomena alam gerhana bulan total.
Direktur PP Iptek Syachrial Annas mengatakan nobar ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan soal ilmu astronomi yang masih minim di Indonesia, sehingga sasaran pengunjungnya ialah anak-anak sekolah.
"Fungsi kami mengenalkan anak akan iptek sejak usia dini. Harapannya anak-anak tertarik dengan sains khususnya bidang astronomi. Momentum seperti ini selalu kita besarkan dan kita undang komunitas anak didik," ujar Syachrial di Gedung PP Iptek, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (28/7) dini hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengakomodir kebutuhan para pengunjung yang didominasi oleh keluarga dan pelajar, Syachrial mengatakan menyiapkan tiga teleskop.
Dua diantaranya digunakan untuk pengunjung yang ingin melihat lebih dekat, sementara satu teleskop disambungkan ke layar tancap yang bisa dilihat lebih banyak pengunjung.
Dalam acara nobar ini juga menayangkan live streaming dari Planetarium Jakarta dan Boscha, Bandung.
"Ini teleskop punya kita semua. Kami juga tampilkan live streaming Boscha dan Planetarium. Kami sediakan operator dan beberapa pemandu. Jadi kalau mereka ingin bertanya mereka bisa langsung bertanya ke pemandu," ujar Syachrial.
Kendati demikian, Syachrial mengakui jumlah pengunjung di nobar gerhana bulan total 'Micro Blood Moon' ini lebih sedikit dibanding 'Super Blue Blood Moon' pada 31 Januari lalu.
Syahcrial mengatakan jumlah pengunjung nobar 'Micro Blood Moon' berjumlah sekitar 200 orang.
Ia mengatakan 'Super Blue Blood Moon' lebih ramai karena fase gerhananya mulai pada pukul 17.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Sedangkan 'Micro Blood Moon' pada pukul 00.14 WIB sampai 06.28 WIB.
"Ini subuh, jamnya orang tidur. Saya juga surprise mereka khususnya anak-anak menunggu sampai gerhana bulan totalnya. Animo tetap sama dengan gerhana bulan total pada Januari lalu," kata Syachrial.
Syachrial melanjutkan acara nobar ini didominasi oleh keluarga dan pengelola sekolah yang membawa anak-anak.
"Kami punya jaringan massa pelajar. Kalau Boscha kan massanya lebih ke penelitian," ujar Syachrial.
(ard)