Samsung Salip Apple untuk Pengapalan Ponsel Q2 2018

Jakarta, CNN Indonesia -- Apple menempati posisi ketiga untuk pengapalan ponsel terbanyak ke seluruh dunia sepanjang kuartal dua 2018. Walaupun pertumbuhan pendapatan Apple di atas target, pengapalan ponselnya tidak sebanyak Samsung dan Huawei.

Melesatnya penjualan iPhone X yang memiliki banderol harga tinggi menjadi salah satu penyebab pertumbuhan pendapatan Apple. Berdasarkan data yang dirilis oleh International Data Corporation (IDC), Apple berada di peringkat ketiga untuk pengapalan ponsel ke seluruh dunia.

Sepanjang April-Juni 2018, Apple mengirimkan 41,3 juta ponsel besutannya ke seluruh dunia. Dilansir dari Business Wire, ini adalah pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir, Apple tidak menduduki posisi pertama atau kedua dalam kategori pengapalan.

Lihat juga: Penjualan Samsung Galaxy S9 Lemah, Laba Perusahaan Turun

Walau demikian, angka tersebut naik sebanyak 0,7 persen dibandingkan pengapalan ponsel Apple pada kuartal yang sama tahun 2017 lalu, yakni sebanyak 41 juta unit ke seluruh dunia. Samsung bertahan di peringkat pertama dengan jumlah pengapalan sebesar 71,5 juta ponsel, kemudian disusul oleh Huawei dengan total pengapalan mencapai 54,2 juta unit ponsel.

Menyusul di posisi keempat dan kelima adalah dua perusahaan asal China, Xiaomi dan Oppo yang masing-masing mengantongi pengapalan ponsel sebesar 31,9 juta dan 29,4 juta.

Selain itu, terdapat sejumlah merek ponsel pintar lainnya yang jika dijumlahkan memiliki angka pengapalan sebesar 113,7 juta. Dengan demikian, dalam kuartal kedua di tahun ini terdapat 342 juta unit ponsel yang dikirimkan ke seluruh dunia.

Lihat juga: Samsung 'Serang' Apple dengan Iklan Singkat YouTube

Jumlah tersebut merupakan penurunan sebanyak 1,8 persen jika dibandingkan dengan jumlah pengapalan pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 348,2 juta.

"Kombinasi dari kejenuhan pasar, meningkatnya penetrasi ponsel pintar, serta Application Service Provider terus meredam pertumbuhan pasar secara keseluruhan," kata manajer riset IDC, Anthony Scarsella, dikutip dari Business Wire. (age)