Jakarta, CNN Indonesia -- Didi Chuxing Technology, layanan angkutan terbesar di China akan investasi sebesar US$1 miliar atau setara dengan Rp14,48 triliun untuk bisnis layanan otomotif.
Dilansir dari Reuters, investasi ini menjadi bagian dari rebranding perusahaan. Pasalnya, sebentar lagi perusahaan akan menggelar IPO. Bisnis layanan Didi mencakup layanan penyewaan mobil, perawatan mobil dan pom bensin, memiliki nilai penjualan barang kotor (GMV) sebesar 60 miliar yuan atau sekitar Rp128 triliun.
Unit ini akan dikonsolidasikan di bawah bisnis baru Xiaoju Automobile Solutions Co.,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membangun layanan kami untuk 30 juta driver Didi, kami akan berusaha untuk mengembangkan platform solusi auto one-stop terkemuka yang mampu memenangkan kepercayaan tertinggi dari pengguna mobil," kata Kevin Chen, yang mengepalai Xiaoju.
Keputusan itu muncul ketika Didi sedang mempersiapkan IPO, yang bisa terjadi pada awal tahun depan. IPO Didi akan menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir mengingat valuasi perusahaan sebesar US$56 miliar pada putaran penggalangan terakhir pada 2017.
Bulan lalu, sumber mengatakan kepada Reuters bahwa unit layanan mobil Didi bernilai sekitar US$2 miliar hingga US$ 3 miliar.
Perusahaan mulai menawarkan layanan otomatis pada tahun 2015, tetapi meluncurkan platform yang menyatukan layanan pada bulan April tahun ini.
Perusahaan yang naik daun ini pun juga telah banyak berinvestasi dalam memperluas bisnis intinya di luar pasar dalam negeri. Sejak Uber meninggalkan Cina pada tahun 2016, Didi telah mulai bekerja di Asia Tenggara, Brasil, Meksiko, dan Australia dengan berinvestasi di mitra lokal atau meluncurkan layanan mereka.
Bulan lalu Didi mengatakan menerima investasi US$500 juta dari perusahaan perjalanan AS, Booking Holdings Inc sebagai bagian dari kemitraan strategis.
(reuters/age)